BANYUWANGI, BALIPOST.com – Semburan abu Gunung Agung ikut berdampak pada penerbangan dari Bandara Banyuwangi. Satu penerbangan yang dilayani maskapai Garuda Indonesia dari Surabaya ke Banyuwangi terpaksa dibatalkan, Jumat (29/6) pagi.
Pesawat terpaksa kembali ke Surabaya setelah terbang beberapa saat ke Banyuwangi. Sementara itu, sekolah penerbangan juga diliburkan akibat siaga debu vulkanik Gunung Agung.
General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius mengatakan belum ada perintah penutupan bandara dari otoritas bandara. Namun, ada perintah siaga. Karena itu, kondisi Bandara Banyuwangi sejatinya masih normal.
Namun, penundaan penerbangan diserahkan kepada maskapai masing-masing. “ Kita sifatnya siaga. Baru ada satu penerbangan Garuda dari Surabaya yang batal ke Banyuwangi pagi ini,” katanya.
Sementara, jadwal penerbangan dari Jakarta ke Banyuwangi direncanakan masih normal. Maskapai NAM Air kata dia, sudah merencanakan landing dari Jakarta ke Banyuwangi sekitar pukul 08.00 WIB.
Selain penerbangan reguler, aktivitas sekolah penerbangan memilih menghentikan latihan terbang. Kemungkinan, lanjut dia, menghindari imbas paparan abu vulkanik dari Gunung Agung.
Menurut Anton, sejatinya kondisi bandara belum terdampak semburan abu vulkanik. Bahkan, kondisi landasan pacu masih bersih dari abu. Sehingga, layak digunakan landing pesawat.
Namun, penundaan penerbangan menjadi wewenang maskapai masing-masing. “ Kami sudah laporkan kondisi bandara ke otoritas bandara. Intinya, kondisi masih normal, tapi siaga,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)