Kondisi pepohonan yang tertapapar abu vulkanik. (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Semburan abu vulkanik akibat aktifitas erupsi Gunung Agung di Karangasem, Kamis (28/6) menyebar hingga ke wilayah Kabupaten Bangli.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebaran abu dengan intensitas kecil itu dirasakan oleh warga di enam desa di tiga kecamatan yakni Bangli, Tembuku dan Kintamani bagian timur.

Sementara itu, untuk mengantisipasi dampak negatif abu bagi kesehatan masyarakat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli membagikan belasan ribu masker ke desa-desa yang terdampak.

Informasi yang dihimpun Jumat (29/6) menyebutkan, enam desa yang terpapar abu vulkanik Gunung Agung diantaranya Landih di Kecamatan Bangli, Suter, Abang Batudinding, Abang Songan di Kecamatan Kintamani, serta Desa Peninjoan dan Yangapi di Kecamatan Tembuku. Hujan abu mulai dirasakan warga sejak Kamis sore. Dampak hujan abu terlihat pada pepohonan dan jalan aspal yang tertutup abu tipis.

Baca juga:  Zona Orange Ini, Dua Hari Jadi Penyumbang Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Terbanyak

Perbekel Desa Abang Batudinding Made Diksa menuturkan hujan abu mulai dirasakan sejak sekitar pukul 14.00 wita. Jika dibandingkan erupsi sebelumnya, hujan abu yang melanda wilayah desanya kali ini diakuinya lebih keras. Ketebalan abu yang mengguyur pepohonan dan jalan aspal di wilayah Desa Abang Batudinding mencapai kurang lebih satu cm. “Sampai sekarang masih keras di wilayah Abang Batudinding bagian atas. Dari enam banjar yang kena ada lima banjar,” ujarnya.

Hujan abu vulkanik Gunung Agung di wilayah desanya, lanjut Diksa kini sudah mulai berdampak pada pertanian dan peternakan. Akibat terpapar abu, banyak tanaman milik warga mulai mengering dan daunnya berguguran. Sapi warga juga susah diberi pakan rumput yang terkena abu sehingga warga terpaksa memberinya batang pisang.

Baca juga:  Gunung Agung Naik ke Level Awas

Tak hanya itu, abu vulkanik juga mulai berdampak pada terganggunya kesehatan pernafasan warga. “Banyak warga yang mulai mengeluhkan sesak nafas,” terangnya.

Meski dampak hujan abu mulai mengganggu kesehatan warga, Diksa mengaku sejauh ini belum ada warganya yang mengungsi. Pihaknya mengarapkan Pemerintah Kabupaten dapat medistribusikan masker untuk warga termasuk menambah petugas kesehatan di wilayah Abang Batudinding. “Sekarang masyarakat keluar mulai pakai kaca, topi. Stok masker di warung-warung sudah kewalahan,” kata Diksa.

Sementara itu, dikonfirmasi terkait hujan abu yang melanda sejumlah desa di Bangli, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa seizin Kalak BPBD Wayan Karmawan mengatakan, pihaknya pagi kemarin sudah mendistribusikan masker ke masyarakat di desa-desa yang terdampak.

Total jumlah masker yang didistribusikan mencapai 12 ribu buah untuk enam desa yakni Abang Songan, Suter, Abang Batudinding, Landih, Peninjoan dan Yangapi. Masing-masing desa diberikan 2 ribu buah masker.

Baca juga:  Hingga Hari ke-13, Sembilan Pengungsi Meninggal

“Dengan pendistribusian masker ini kami harapkan dapat mengurangi dampak abu terhadap kesehatan warga. Selain mendistribusikan masker kami juga mengingatkan agar aparat desa proaktif dalam menghimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri dengan menyediakan APD (alat pelindung diri) seperti memakai kaca mata,memakai penutup hidung,memakai baju panjang jika beraktivitas di luar rumah,” ucapnya.

Agus menambahkan sejauh ini Bangli belum ada kedatangan pengungsi dari Karangasem. Meski demikian pihaknya sudah mengantisipasi hal itu dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Sama seperti sebelumnya, tempat yang disiapkan untuk menampung pengungsi yakni di Kubu dan Kayuambua. “Sejauh ini kami masih fokuskan pendistribusian masker ke wilayah-wilayah yang terdampak hujan abu,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *