NEGARA, BALIPOST.com – Tempat pembuangan sampah (TPS) liar di sebelah Terminal Gilimanuk akhirya ditertibkan pemerintah daerah, Jumat (29/6). Selain ditutup dan container sampah dipindahkan, lahan yang merupakan aset pemerintah daerah itu dibersihkan.
Sebelumnya, tanah kosong yang berada di pinggir jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk itu sering digunakan untuk tempat membuang sampah. Padahal sejatinya lahan tersebut bukan untuk TPS.
Hampir setiap hari lahan tersebut diluberi sampah-sampah rumah tangga. Mulanya untuk mengurangi luberan sampah, ditempatkan satu kontainer sampah. Namun sayangnya, kendati ditempatkan tempat pembuangan sampah itu sampah tetap dibuang disekitar kontainer.
Dari pihak Kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jembrana akhirnya menutup lahan tersebut dan membersihkannya. Puluhan petugas dari Kelurahan dan DLH kemarin pagi membersihkan sampah-sampah yang berserakan tersebut. Selain itu, container sampah yang sebelumnya ditaruh disana dipindah ke TPS lingkungan Arum.
Lurah Gilimanuk Gede Wariana Prabawa setelah penutupan tersebut mengatakan sejatinya lahan kosong yang berada di Barat Terminal Gilimanuk itu bukan untuk TPS. Sehingga kelurahan bersama DLH Jembrana melakukan penutupan dan pembersihan lahan milik pemerintah tersebut. “Mulai hari ini kami tutup, tadi bersama DLH melakukan pembersihan,” tandas Wariana.
Sementara untuk container dipindahkan ke TPS yang sebenarnya. Sehingga pembuangan sampah bisa dilakukan disana.
Di Gilimanuk menurutnya ada lima container yang disebar di sejumlah Lingkungan untuk pembuangan sampah. Setiap hari container itu diambil untuk selanjutnya dibuang ke TPA. Container tersebut ada di Lingkungan Samiana, Arum, Penginuman, Asri dan Jineng Agung.
Selanjutnya untuk pemanfaatan lahan kosong tersebut pihaknya masih mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah. “Nanti kami koordinasikan dulu, sekarang kita tutup dan bersihkan dulu,” tambahnya.
Lokasi lahan yang kosong tersebut cukup strategis dan sering dilintasi kendaraan yang hendak masuk maupun keluar Pelabuhan Gilimanuk. (Surya Dharma/balipost)