BANGLI, BALIPOST.com – Objek wisata spiritual tempat panglukatan Tirta Taman Pacampuhan yang berada di Desa Pakraman Sala, Desa Abuan, Susut, Bangli belakangan ini mulai ramai dikunjungi oleh masyarakat. Guna lebih meningkatkan jumlah kunjungan, warga setempat melaksanakan Parade Ngelawang pada Minggu (1/7).
Bendesa Adat Parkaraman Sala, Desa Abuan, Susut, Bangli, I ketut Kayana di sela-sela parade ngelawang, Minggu (1/7), mengungkapkan, kegiatan parade ngelawang ini baru dilaksanakan untuk pertama kalinya.
Kata dia, pada kegiatan parade barong ini pihaknya hanya melibatkan anak-anak hingga anak remaja dari Desa Pakraman Sala sebanyak empat sekaa.
”Kegiatan ini merupakan simulai atau percobaan. Nanti kita akan lakukan evaluasi dimana kurangnya, sehingga kekurangan itu akan kita lengkapi lagi. Kalau setelah kita lakukan evaluasi bagus, kita akan kembali akan melaksanakan kegiatan ini enam bulan kedepan dengan peserta yang lebih banyak. Tidak hanya peserta dari Sala saja, namun dari luar Sala bahkan dari luar Bangli,” ujarnya.
Kayana menambahkan, tujuan dilaksanaknnya kegiatan parade ngelawang ini adalah untuk menarik minat wisatawan atau pemedek untuk datang melakukan panglukatan.
Kata dia, lewat kegiatan ini akan mampu menarik kunjungan ke sini. Dia meyakini, dengan mengundang anak-anak dari luar Desa Pakraman Sala yang memiliki barong-barongan, nantinya selain sekaa akan datang beraramai-ramai dengan kelauraga, saudaranya dan kerabatnya. Dengan begitu, maka jumlah kunjungan yang datang akan lebih banyak.
Selain untuk menarik kunjungan, jelas Kayana, kegiatan ini juga untuk melestarikan seni dan budaya khusnya di Desa Pakraman sala dan Bali bada umumnya. Karena, dengan adanya kegiatan seperti ini, seni budaya terutama parade ngelawang bisa tetap dilestarikan.
“Karena lewat barong-barongan ini anak-anak mengetahui bagaimana cara magamel, menari barong. Sehingga ketika nantinya mereka menarikan barong pada saat turun membawakan barong duwe ratu mas dan ratu gede sudah terbiasa. Dissamping itu, parade ngelawang ini juga dipakai sebagai ajang silahturahmi atau pertemuan antara semua lapisan masyarakat Sala. Khsusunya para seka truna-truni dengan adanya kegiatan ini mereka bisa bertemu di sini,”tegas Kayana. (eka prananda/balipost)