GIANYAR, BALIPOST.com – Dinas PU Kabupaten Gianyar sesungguhnya sudah menutup arus lalu lintas yang melewati jalan jebol dari Desa Sukawati menuju Tegenungan. Namun, pantauan Senin (2/7), jalan yang sudah ditutup dengan drum itu masih nekat dilintasi oleh pengendara motor.
“Jalan itu sudah kami tutup total. Tidak bisa lagi dilintasi, termasuk motor, karena membahayakan,” ujar Kepala Dinas PU Gianyar, Nyoman Nuadi.
Ia mengatakan petugas PU telah memasang rambu pengalihan arus lalu lintas dari dua arah jalan. Rambu pengalihan arus dipasang di dekat objek wisata air terjun Tegenungan di Desa Kemenuh. Begitu pula di pertigaan Desa Sukawati. “Sehingga pengendara yang hendak melintas diminta untuk mencari jalur yang lebih aman,” jelasnya.
Tak hanya itu, di dekat jalan ambrol itu, dinas PU Kabupaten Gianyar juga telah menutup jalan dengan menjejer drum kosong. Akan tetapi, masih banyak sepeda motor lalu lalang melintas di jalan yang hanya bisa dilalui satu kendaraan itu.
Di sisi timur jalan yang jebol itu, sudah langsung jurang sedalam kurang lebih 30 meteran. “Itu tidak boleh, itu membahayakan,” tegasnya.
Dikatakan Nuadi, ada dua cara dalam memperbaiki jalan jebol itu. Pertama, memohon anggaran bencana melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (ABPD) Gianyar. “Mengusulkan dari BPBD Gianyar ke Provinsi, untuk dapat penanganan dari pusat menggunakan ABPN,” jelasnya.
Apabila pusat tidak memberikan dana bencana, menggunakan langkah kedua, yakni memasang anggaran di ABPD induk Gianyar 2019. Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 6,6 miliar.
Dari hasil perhitungan PU, dana itu digunakan untuk menguruk dan menyender tebing yang jebol sedalam 30 meter dengan panjang mencapai 40 meter. “Kalau tidak dapat anggaran pusat, maka menggunakan ABPD Gianyar,” jelasnya.
Dikatakan saat ini pihaknya juga sedang mengusulkan perbaikan jalan jebol lainya ke pemerintah pusat. Selain di Jalan Raya Tegenungan, jalan jebol lainnya berada di Kecamatan Payangan, Tegalalang dan Tampaksiring. “Secara keseluruhan di Kabupaten Gianyar ada 5 titik jalan yang jebol akibat tergerus longsor, yang paling besar nilainya itu jalur menuju Tegenungan,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)