penerbangan
Bandara Banyuwangi. (BP/dok)

JAKARTA, BALIPOST. com – Bandar Udara Banyuwangi ditutup pasca sebaran abu vulkanik Gunung Agung. Penutupan Bandara itu pada Selasa (3/7) diperpanjang hingga Pukul 15.00 WIB sesuai Notam C7024/18 sebagai dampak erupsi Gunung Agung.

Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait mengatakan, perpanjangan penutupan ini setelah melihat perkembangan sebaran abu vulkanik dan arah angin. Adapun Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali sampai saat ini masih beroperasi normal.

Yohanes mengatakan, observasi akan dilakukan secara terus menerus dengan stakeholder penerbangan lainnya.

Baca juga:  Dibanding Sebelum Pandemi, Kinerja Ekonomi Triwulan II Lebih Tinggi

Hal yang sama disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso. Agus mengatakan, dari pengamatan di lapangan pagi ini, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember masih terdampak abu vulkanik. Untuk itu Bandara Banyuwangi dan Bandara di Jember masih ditutup sementara.

Terkait penutupan Bandara di Jember dan Banyuwangi, Agus meminta semua stakeholder baik otoritas bandar udara dan operator penerbangan untuk mematuhi SOP penanganan dampak abu vulkanik. Semua stakeholder harus bekerjasama dan memantau perkembangan yang terjadi. Kalau memang masih belum memungkinkan, bandara tidak boleh dibuka.

Baca juga:  Mengurangi Penggunaan Energi Tak Ramah Lingkungan, Ini Upaya Kemenhub

Di samping itu, Agus meminta semua stakeholder penerbangan di daerah tersebut serta di Bali dan sekitarnya untuk tetap waspada mengingat status Gunung Agung masih waspada dan ada kemungkinan untuk erupsi lagi.

Dari informasi sebelumnya yang dilaporkan pada Ditjen Perhubungan Udara, erupsi Gunung Agung pagi tadi menyebabkan kolom abu vulkanik setinggi ± 2.000 m di atas puncak atau ± 5.142 m di atas permukaan laut dan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong bergerak ke arah barat dan barat laut.

Baca juga:  Soal Cawapres Ganjar, Megawati akan Carikan Pendamping Terbaik

Info sebaran abu vulkanik dari VAAC Darwin berdasar data radar Himawari, Webcam, CVGHM dan PIREP, abu vulkanik bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan angin mencapai 20 knot dengan ketinggian abu mencapai FL200. Dan juga ke arah barat dengan kecepatan angin 25 knot mencapai ketinggian FL250.

Berdasarkan ASHTAM VAWR 5683 jam 00.15 WIB rute ATS yang terdampak adalah W13, W33, W45. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *