Sejumlah penumpang nampak di Bandara Banyuwangi, Selasa (3/7). (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Penutupan Bandara Banyuwangi akibat erupsi Gunung Agung berdampak pada aktivitas penerbangan. Sebanyak 16 penerbangan dibatalkan, Selasa (3/7). Akibat pembatalan ini, sebanyak 1.089 penumpang gagal terbang dari Banyuwangi, maupun dari Jakarta dan Surabaya.

Executif General Manager Angkasa Pura (AP) II Bandara Banyuwangi Anton Martialus menjelaskan sebanyak 16 rute penerbangan terpaksa dibatalkan akibat erupsi Gunung Agung. Menurutnya, rute penerbangan itu mulai dari Surabaya-Banyuwangi dan Jakarta – Banyuwangi PP. “Setiap hari ada 8 penerbangan PP, oleh Garuda Indonesia, Citilink, NAM Air dan Wings Air. Semuanya dibatalkan terbang akibat erupsi Gunung Raung,” jelasnya.

Baca juga:  Bedah dan Rehab Rumah di Klungkung Ditargetkan Tuntas 2020

Pejabat ini menjelaskan, pihaknya mulai merasakan paparan abu Gunung Agung mulai pukul  01.00 WIB. Setelah itu, melakukan observasi dan dilaporkan ke otoritas bandara Surabaya. Hasilnya, muncul Notam penutupan bandara pukul 03.40 hingga 09.00 WIB.

Ternyata, hingga pukul 08.25 WIB, abu vulkanik masih terasa di landasan pacu bandara. Akhirnya,muncul  Notam penutupan kedua hingga pukul 15.00 WIB. Akibat penutupan ini, seluruh maskapai yang melayani rute ke Banyuwangi langsung membatalkan penerbangan. “Sampai sore ini, hanya NAM Air rute Jakarta-Banyuwangi sore yang belum membatalkan penerbangan. Kita masih tunggu hingga nanti sore,” jelasnya lagi.

Baca juga:  Dari Debat Sengit dan Adu Argumen Warnai Sidang Virtual Jerinx hingga Keluarga Pasien Pertanyakan Hasil Swab Positif Tapi Sudah Dipulangkan

Akibat pembatalan penerbangan ini, kata Anton, sebanyak 1.000 lebih penumpang tidak bisa terbang. Menurutnya, rata-rata, per hari penumpang yang datang dan terbang dari Banyuwangi mencapai 1200 orang.

Bagi yang gagal terbang, dilakukan layanan pengembalian tiket hingga pembelian ulang. Pihaknya berharap, paparan abu vulkanik Gunung Agung segera mereda. Sehingga, penerbangan dari Banyuwangi dan sebaliknya bisa kembali normal.

Terkait penutupan bandara, PT Kereta Api Indonesia (KAI) ikut bergerak. Layanan kereta api (KA) dari Banyuwangi ke Surabaya langsung dilakukan penambahan gerbong. “Kami siapkan gerbong tambahan kelas eksekutif untuk mengakomodir penumpang bandara yang batal terbang akibat erupsi Gunung Agung,” kata Humas Daops 9 KAI Jember, Luqman Arief. (Budi Wiriyanto/balipost)

Baca juga:  Koster-Giri dan Mulia-PAS Deklarasi Kampanye Damai
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *