DENPASAR, BALIPOST.com – Peningkatan aktivitas Gunung Agung yang disertai lontaran lava pijar, Senin (2/7) malam, membuat warga kembali ke pengungsian. Termasuk ketika erupsi terjadi pada 27 Juni lalu, bertepatan dengan hari H pemungutan suara Pilgub Bali.
Sejak saat itu, Posko Tanah Ampo di Karangasem rupanya telah kembali diaktifkan. “Posko Tanah Ampo sudah aktif tanggal 28 Juni, setelah pencoblosan itu,” ujar Plt. Kepala BPBD Provinsi Bali, Dewa Putu Mantera dikonfirmasi, Selasa (3/7).
Mantera menambahkan, pihaknya kini lebih siap mengantisipasi bencana erupsi Gunung Agung bila dibandingkan sebelumnya. Stok logistik pun sudah tersedia cukup banyak. Kemudian, sarana prasarana mobil hingga tenaga medis seperti dokter juga telah disiagakan.
Bantuan untuk pengungsi tetap disalurkan satu pintu lewat Posko Tanah Ampo.
“Iya…tetap satu pintu di Tanah Ampo,” tegasnya.
Menurut Mantera, personil BPBD Bali kini masih terus memonitoring keadaan di Posko Tanah Ampo. Termasuk di Pos Pantau Rendang.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung diimbau untuk tidak khawatir dan cemas berlebihan. Namun tetap mengikuti arahan resmi dari PVMBG, dan melakukan evakuasi secara mandiri.
“Biasanya masyarakat kalau malam ke pengungsian. Siangnya kembali lagi ke rumah. Masyarakat agar mengikuti imbauan petugas tetap di koridor siaga. Jangan mendengarkan hal-hal yang belum tentu benar,” jelas Kepala Kesbangpol Provinsi Bali ini. (Rindra Devita/balipost)