Sekolah pilot di Banyuwangi diliburkan karena Bandara Banyuwangi ditutup akibat abu vulkanik Gunung Agung, Selasa (3/7). (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Penutupan Bandara Banyuwangi akibat erupsi Gunung Agung juga berdampak pada aktivitas sekolah penerbangan di bandara ini. Dari tiga sekolah penerbangan, seluruhnya memilih libur total. Liburnya aktivitas latihan penerbangan ini akan berlanjut hingga aktivitas bandara kembali normal.

Kepala Cabang Airnav Bandara Banyuwangi Suri Fikriansyah mengatakan selain penerbangan komersial, tiga sekolah pilot di Banyuwangi sudah memastikan libur. “Kondisi bandara masih terpapar abu vulkanik Gunung Agung. Jadi, tiga sekolah pilot konfirmasi libur,” kata Sukri, Selasa (3/7).

Baca juga:  Hadapi Pemilu 2019, Mari Saling Berangkulan dan Harmonis

Menurutnya, pihaknya melakukan pengamatan debu vulkanik di bandara sejak, Senin (2/7) malam. Hasilnya, Selasa dini hari, abu mulai dirasakan di area bandara. Termasuk, landasan pacu.

Pihaknya dengan bantuan Pemkab Banyuwangi sempat membersihkan abu di landasan pacu. Namun, pagi hari, abu kembali muncul di bandara. Sehingga, sangat membahayakan penerbangan.

Tiga sekolah pilot di Banyuwangi, lanjut Sukri, sehari-harinya memanfaatkan Bandara Banyuwangi sebagai pusat latihan. Sehingga, ketika bandara ditutup, aktivitas latihan penerbangan ikut libur.

Baca juga:  Puluhan Pengungsi Ikuti Pelatihan Mejejahitan dan Tata Rias

Menurutnya, abu vulkanik yang terpapar di Bandara Banyuwangi intensitasnya sangat tipis. Meski begitu, tetap berbahaya bagi penerbangan. Sebab, jika terus menggumpal akan berdampak pada gangguan mesin pesawat. “ Ini kan sangat berbahaya. Sehingga, aktivitas penerbangan harus dittutup sementara,” jelasnya.

Penutupan aktivitas penerbangan ini akan terus dipantau. Jika kondisi abu tak membahayakan, penutupan bandara akan langsung dicabut. “Kami terus laporkan kondisi abu di bandara setiap jam, termasuk observasi detail. Ini akan menjadi acuan ke otoritas bandara,” pungkasnya.

Baca juga:  Erupsi Lagi, Kolom Abu Setinggi 2.000 Meter

Selain Bandara Banyuwangi, lanjut Suri, abu vulkanik Gunung Agung juga menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro di Jember. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *