PEMERINTAH Kabupaten Klungkung ngaturang bakti penganyar di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/7). Serangkaian Pujawali krama di Pura setempat yang puncaknya dilaksanakan pada Rahina Purnama Sasih Kasa, Kamis (28/6) lalu.
Mengiringi bakti penganyar Pemkab Klungkung yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup), I Made Kasta, dipentaskan tari rejang renteng dan topeng Sidakarya. Rangkaiannya diawali ngaturang banten penganyar di lapang ayun widhi/palinggih. Saat itu hadir pula Krama Desa Pakraman Gerombong, Kecamatan Dawan selaku penyanggra Upacara Tawur Agung Kesanga tahun 2018 di Kabupaten Klungkung dan penyanggra penganyar serta umat se-dharma lainnya.
Upacara ini dipuput dua Sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten dari Geriya Karang, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan dan Ida Pedanda Istri Rai Keniten dari Geriya Anyar Ketewel, Gianyar.
Panitia Pujawali, Wira Darma menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Klungkung yang sudah berpartisipasi dalam mengikuti serangkaan upacara. Dikatakan, selama pujawali, pemedek yang tangkil selalu ramai. “Kami mewali panitia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Klungkung,” ujarnya.
Disebutkan, untuk tahun ini, rangkaian pujawali dimulai sejak Selasa, 26 Juni dengan prosesi melasti, dilanjutkan dengan Mepepada Wewalungan keesokan harinya. “Ida Bhatara katuran mesineb Senin, 9 Juli mendatang,” sebutnya.
Wabup Kasta menyampaikan bakti penganyar sebagai wujud srada bakti umat kehadapan Ida Bhatara yang berstana di pura setempat. Melalui bakti penganyar ini diharapkan senantiasa mendapat kerahayuan. Fenomena alam, khususnya erupsi Gunung Agung, Karangasem juga segera mereda. Selain itu, khusus untuk pembangunan Klungkung kedepannya bisa berjalan sesuai harapan pemerintah dan masyarakat. “Semoga melalui bakti penganyar ini kita mendapat tuntunan dalam melanjutkan pembangunan,” harapnya.
Sebelumnya, Wabup asal Desa Akah, Kecamatan Klungkung ini bersama rombongan juga melakukan persembahyangan di Pura Agung Blambangan, Jawa Timur. Sebagai dukungan terhadap swadarma kepemangkuan, juga dihaturkan punia berupa lima genta kepada pemangku pura setempat.(adv/balipost)