Suasana di perairan Nusa Penida. (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kepulauan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung menyandang sejumlah status. Mulai dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) hingga Kawasan Koservasi Perairan (KKP).

Di tengah sektor pariwisatanya semakin berkembang, Bupati, I Nyoman Suwirta mengakui infrastruktur masih perlu pembenahan. Pemerintah pusat pun diharapkan bisa memberikan perhatian lebih maksimal. “Harapan saya pemerintah pusat benar-benar bertanggung jawab, agar pembangunan Nusa Penida tidak lagi ditanggung dengan APBD,” ungkapnya saat dikonfirmasi usai rapat paripurna di DPRD Klungkung, Rabu (4/7).

Mantan Manager Koperasi Pasar Srinadi ini mengatakan jalan lingkar, pelabuhan segi tiga emas, jembatan penghubung Nusa Lembongan-Ceningan maupun tanggul pengaman pantai cukup mendesak untuk dibangun. Ia pun berencana menyampaikan kembali usulan itu ke Presiden Joko Widodo.

Baca juga:  Kelulusan Siswa SMA di Bali Capai 99,96 Persen

Pembangunan itu bukan baru diusulkan. Tahun sebelumnya sudah pernah, namun belum mendapat tanggapan kapan akan terealisasi.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Klungkung, I Wayan Wasta sempat membeberkan untuk pembangunan jembatan baru penghubung Nusa Ceningan dan Lembongan memerlukan anggaran sekitar Rp 65 miliar. Review Detail Engineering Design (DED)-nya sudah dilaksanakan pada 2013 dan pada 2014 dilanjutkan dengan UKL-UPL.

Selain itu, dalam pemenuhan air bersih yang kini masih menjadi persoalan, juga direncanakan ada pengembangan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM). Anggaran yang diperlukan pun sangat besar, yakni sekitar Rp 24 miliar. Mendukung ini, pelaksanaan Feasibility Study (FS) dan DED sudah berlangsung pada 2016.

Baca juga:  Empat Sapi Hamil Hilang dari Kandangnya 

Sementara itu, untuk pembangunan tanggul pengamanan pantai, FS dan DED-nya disiapkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Anggaran yang diperlukan sekitar Rp 179,4 miliar.

Pembanguan pelabuhan segi tiga emas yang rencananya berlokasi di Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Dusun Sampalan Desa Batununggul, dan Bias Munjul Nusa Ceningan diperkirakan menelan anggaran Rp 155 miliar. Sedangkan untuk jalan lingkar, pada 2015 sudah dilakukan kajian.

Baca juga:  Putra Bali Dipercaya Jabat Danseskoau

Dinyatakan lahan yang dibebaskan mencapai 60 hektar dengan asumsi jalan yang dibangun sepanjang 30 kilomenter dengan lebar 20 meter yang melintasi Desa Sakti, Bungamekar, Batumadeg, Batukandik dan Sekartaji. Anggaran yang diperlukan mencapai Rp 60 miliar dengan estimasi harga tanah Rp 10 juta per are.

Selain itu, anggaran yang diperlukan untuk pembangunan fisik sebesar Rp 377,4 miliar. Angka ini sudah termasuk untuk mendukung perbaikan jalan eksisting yang panjangnya mencapai 30 kilometer. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *