sapi
Sapi Bali. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengintensifkan program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (siwab) yang bertujuan meningkatkan populasi dan produksi ternak sapi. Program ini di Tabanan berjalan sejak 2017 berupa bantuan kawin suntik gratis.

Hasilnya dari program Siwab di tahun 2017, total kelahiran sapi dari kawin suntik gratis mencapai 1208 ekor. Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Nyoman Suamba, Rabu (4/7) mengatakan program siwab berupa bantuan kawin suntik secara gratis oleh pemerintah dilaksanakan petugas pelaksana di lapangan. Biasanya sebelum adanya program siwab ini, peternak harus membayar rata-rata Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu tergantung dekat jauhnya jarang.

Baca juga:  Populasi Sapi Bali di Bangli Terus Meningkat, Peternak Disiplin Tak Jual Sapi Betina Produktif

“Dulu saat kawin suntik masih harus bayar kadang-kadang saat ternak sapi betinanya birahi tidak bisa dilakukan kawin suntik karena peternak tidak punya uang. Sekarang bisa dilaksanakan saat itu juga dan tidak ditunda karena gratis,” jelas Suamba.

Populasi sapi Bali di Tabanan saat ini mencapai kurang lebih 46 ribu ekor. Hampir setengahnya adalah sapi betina.

Untuk tahun 2018 ini pemerintah menargetkan 6.000 ekor sapi betina di Tabanan menjalani program Siwab. Menurut Suamba tidak semua sapi betina menjalani kawin suntik.

Baca juga:  Satpol PP Provinsi Awasi Pengiriman Sapi Bali di Gilimanuk

Ada beberapa yang dikawinkan secara alami. Dari data kawin suntik lewat program Siwab di tahun 2017 telah lahir anak sapi sebanyak 1.208 ekor di tahun 2018. “Petugas selain melayani kawin suntik juga mencatat berapa sapi yang lahir dari program ini. Usia kehamilan sapi itu sembilan bulan. Sehingga data kelahiran tahun 2018 adalah dari program siwab tahun 2017,” ujar Suamba.

Tabanan merupakan salah satu sentra penghasil sapi bali. Daerah yang banyak ternak sapi adalah Selemadeg Timur dan Penebel. Mengenai ketersediaan  petugas lapangan menurut Suamba sudah mencukupi meski diakui tidak terlalu merata. “Tetapi masih bisa melayani permintaan peternak untuk kawin suntik bagi sapi betina,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Masyarakat Diajak Intensifkan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *