JAKARTA, BALIPOST.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Untung Suseno Sutarjo, mengungkapkan pemerintah berupaya memenuhi stok darah nasional. Ia mengatakan berdasarkan standar World Health Organization (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia adalah 2% dari jumlah penduduk atau sekitar 5,2 juta kantong darah per tahun.

Sedangkan produksi darah dan komponennya, berdasarkan laporan tahunan UTD pada 2016 sebanyak 4,4 juta kantong darah dari 3,3 juta donasi. Itu artinya Indonesia masih kekurangan sekitar 1 juta kantong.

Baca juga:  Dari PPKM Tetap Diperpanjang hingga Pembukaan Pusat Perbelanjaan/Mal Diperluas

Dari jumlah darah yang tersedia, 92% di antaranya berasal dari donasi sukarela. Sementara untuk laporan produksi darah dan komponennya tahun 2017 masih dalam proses pendataan UTD.

Lebih lanjut dikemukakan ketersediaan dan keamanan darah sangat penting bagi kehidupan manusia. Persediaan darah yang aman dan berkualitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).

Sejalan dengan hal tersebut, untuk saat ini telah ada program kerja sama antara Puskesmas, UTD, dan rumah sakit dalam pelayanan darah untuk mengurangi angka kematian ibu. Tujuannya untuk menjamin persediaan darah yang cukup bagi ibu hamil, melahirkan dan nifas, dan juga meningkatkan peran serta masyarakat untuk menjadi pendonor darah sukarela.

Baca juga:  Bupati Gede Dana Ikut Aksi Donor Darah

Menurut Untung untuk bagian kebidanan, kasus perdarahan antepartum (plasenta previa, kehamilan ektopik terganggu) dan perdarahan postpartum (retensio plasenta, post operasi Sectio Caecaria) merupakan kasus kebidanan yang sering membutuhkan transfusi darah. Untuk bagian anak, penyakit yang paling banyak membutuhkan transfusi darah adalah Thalassemia.

Karena itu, masyarakat memerlukan akses terhadap pelayanan darah dalam jumlah yang cukup. Salah satunya dapat dicapai dengan banyaknya pendonor darah sukarela yang secara rutin mendonorkan darahnya ke Unit Transfusi Darah (UTD), sehingga UTD dapat memenuhi permintaan darah dari fasilitas pelayanan kesehatan. (kmb/balitv)

Baca juga:  Setiap Pekan, Pemerintah Evaluasi Penerapan PPKM Berlevel
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *