AMLAPURA, BALIPOST.com – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan, berkunjung ke Pos Pengamatan Gunung Agung di Banjar Langsat, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Kamis (5/7) sore. Menariknya, kedatangan Jonan disambut erupsi dengan semburan kolom abu mencapai 2.800 meter.
Erupsi sekitar pukul 16.33 dengan amplitude maksimal 22 mm dan durasi 8 menit 65 detik. Dari Pos Rendang terpantau kolom abu membubung tinggi, pada pangkal mengarah ke barat dan pada bagian atas mengarah ke timur. Hanya saja hampir 50 persen visual kolom abu erupsi terhalang oleh awan.
Erupsi dengan kolom abu dominan gelap itu merupakan yang terbesar sepanjang hari itu. Semburan kolom abu terlihat lebih jelas dari wilayah Kecamatan Kubu.
Satu jam pasca erupsi, berberapa daerah di lereng timur gunung seperti wilayah Kedampal, Kecamatan Abang, terpapar hujan pasir tipis. ‘’Semburannya tinggi dan gelap sekali,’’ ungkap relawan Pasebaya asal Kubu, I Wayan Bagiarta.
Pasca-erupsi, Posko Induk Pasebaya di Desa Duda Timur, Kecamatan Selat langsung mengingatkan para relawan meningkatkan kewaspadaan. Relawan diharapkan tidak nekat masuk ke radius 4 km sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG).
Seruan senada disampaikan Dandim 1623/Karangasem, Letkol. Inf. Benny Rahardian. Dalam bertugas, para relawan diharapkan memperhatikan keselamatan diri.
Selaku Dansatgas Penanganan Bencana Erupsi Gunung Agung, pihaknya mengatakan pemerintah bersama jajaran terkait telah melakukan langkah-langkah untuk kepentingan masyarakat. Stok logistik masih mencukupi meskipun jika untuk jangka panjang perlu dukungan dari masyarakat umum. ‘’Logistik untuk pengungsi masih tersedia. Kita selalu berkoordinasi dengan BNPB dan mereka siap mendukung upaya yang ditempuk pemerintah daerah,’’ jelasnya.
Untuk jumlah pengungsi, BPBD Karangasem mengkonfirmasi sudah mencapai 4.857 jiwa. Sebanyak 18 jiwa mengungsi di wilayah Gianyar dan sisanya masih di wilayah Karangasem. Mereka tersebar di 50 titik pengungsian.
Sementara itu Menteri Jonan, mengimbau masyarakat di luar radius 4 km untuk kembali ke rumah masing-masing. Pihaknya mengakui potensi erupsi masih akan terus terjadi dengan rentang waktu yang belum bisa diprediksi.
Namun dari analisa Badan Geologi, secara deformasi sangat kecil kemungkinan terjadi letusan hingga di luar radius yang sudah ditetapkan. ‘’Letusan strombolin yang melontarkan lava pijar minggu lalu tidak sampai membuat aliran hawa panas. Juga dilihat dari foto satelit, lava yang keluar bersifat sangat cair, berbahaya jika lavanya kental,’’ jelasnya. (kmb/balipost)