Sejumlah siswa mendaftar di salah satu SMA di Jembrana. Pascapengumuman PPDB SMA, para siswa khususnya warga penyanding yang sebelumnya tidak diterima akibat seleksi lewat NUN, berpeluang diterima dengan penambahan kelas. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah siswa yang tinggal di sekitar (penyanding) SMAN 1 Negara namun tak diterima dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berpeluang diterima. Pasalnya ada kelonggaran sekolah negeri untuk menambah kelas atau rombongan belajar (rombel) asalkan seluruh fasilitas dan tenaga pengajar memungkinkan untuk itu.

Kepala SMAN 1 Negara, I Putu Prapta Arya, Kamis (5/7), mengatakan setelah dari rapat yang dilakukan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Bali memang ada kebijakan untuk penambahan kelas di SMA. Akan tetapi dibatasi dengan syarat tertentu. Baik dari sisi sekolah maupun syarat siswa yang akan diterima.

Baca juga:  PPDB SD, Lagi Orangtua Siswa Mengeluh

Pertama, untuk siswa yang merupakan warga penyanding sekolah. Kedua, siswa pendaftar yang masuk siswa tidak mampu yang tercecer. Dan terakhir, khusus untuk siswa pendaftar yang memiliki piagam Pesta Kesenian Bali (PKB) yang juga tercecer. “Tetapi untuk penambahan kelas ini, sekolah harus memang benar-benar cukup fasilitas dan tenaga pengajar,” tandas Prapta Arya yang juga Kepala SMAN 1 Negara ini. Fasilitas itu, meliputi ruang belajar, mebeler dan lain-lain untuk menunjang sekolah.

Baca juga:  Dari Bali Kembali Pecah Rekor hingga Lonjakan Penumpang Jelang MotoGP Lombok

Pihaknya juga belum mengetahui pasti sekolah mana saja di Kabupaten Jembrana yang akan menerapkan itu. Rencananya, Jumat (6/7) dilakukan rapat seluruh kepala sekolah SMA guna membahas hal tersebut. Tetapi penambahan kelas itu juga ada batasan. Yakni, maksimal 12 rombongan belajar dengan satu kelas jumlah siswa 36 orang. “Kalau di SMAN 1 Negara, baru ada 10 rombel, kemungkinan bisa ada penambahan kelas. Termasuk menampung siswa yang berada di sekitar sekolah,” terangnya.

Baca juga:  PPDB Denpasar Dilaporkan ke Ombudsman

Diberitakan sebelumnya, terkait sistem zonasi PPDB di SMAN 1 Negara sempat menuai protes warga sekitar (penyanding). Pasalnya, sistem yang digunakan sekarang ini justru menyingkirkan pendaftar yang merupakan penyanding sekolah.

Sejumlah warga penyanding, Senin (2/7) mendatangi sekolah negeri tertua di Jembrana itu protes terkait hal tersebut. Mereka mengaku heran lantaran warga penyanding tidak diterima masuk ke sekolah. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *