BANGLI, BALIPOST.com – Air Danau Batur yang sempat kembali tinggi sejak beberapa bulan terakhir, kini sudah mulai surut. Surutnya air danau, membuat sejumlah warga yang memiliki lahan pertanian di pinggir danau kembali bisa memanfaatkan lahan mereka untuk bercocok tanam.
Petani di Desa Kedisan, Kintamani, Mangku Saji, Minggu (8/7) mengungkapkan, air danau mulai sedikit surut sejak sebulan lalu. Kendati sudah surut, akan tetapi masih banyak lahan pertanian miliknya yang hingga kini masih terendam. “Sekarang air sedikit surut. Kalau sebelum surut lahan setegahnya terendam. Dan hanya bisa menanam di barat saja sedikit. Tapi sekarang sekitar 20 meter lahan sudah yang tidak terendam. Namun, masih ada lahan saya yang masih terendam sekitar 20 meter lagi,” paparnya.
Dia menjelaskan, sebelum air danau naik, pihaknya sempat menanam bawang yang umurnya sudah menginjak satu bulan. Namun apa boleh buat, naiknya air danau membuat bawang yang ditanam semuanya terendam. “Karena bawang terendam, saya akhirnya merugi,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, surutnya air danau membuat dirinya dapat menanami lahan yang tidak terendam. “Sekarang lahan yang ditanami bawang luasnya sekitar 5 are, kalau sebelumnya paling luasnya hanya 4 are. Semoga saja air terus surut, sehingga semua lahan di pinggir danau bisa kembali ditanami bawang,” harap Saji.
Petani lain di Desa Buahan, I Nyoman Wiadnyana juga menyatakan, jika air sedikit mulai surut sejak sebulan terakhir. Kondisi ini membuat dirinya kembali bisa memanfaatkan lahan pertanian yang sebelumnya sempat terendam. “Lahan yang sudah tidak terendam kembali saya tanami bibit bawang. Begitu juga petani lainnya juga sama menanam bawang,” pungkasnya. (Eka Parananda/balipost)