Warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi menggelar protes di jalan yang akan ditutup, Selasa (10/7). (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Gara-gara jalan ke perumahan akan diblokir, belasan warga Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, mendatangi kantor kelurahan setempat, Selasa (10/7). Mereka meminta aparat kelurahan menolak rencana tersebut.

Warga mengancam akan terus menggelar aksi jika blokir jalan tersebut terus berlanjut.Versi warga, jalan itu adalah warisan leluhur dan menjadi akses utama ke jalan raya.

Aksi warga ini berlangsung spontan. Mayoritas kalangan ibu-ibu. Mereka dari dua RT, RT 1 dan 2, Lingkungan Cermean. Tiba di kantor kelurahan, mereka langsung menyampaikan unek-uneknya. “ Jalan itu sudah ada puluhan tahun. Sekarang kok mau diblokir oleh pribadi. Kami tak punya akses lagi, itu jalan satu-satunya,” kecam Hikmah, salah satu warga.

Baca juga:  Masih Trauma, Sejumlah Warga Basangalas Tetap Ngungsi

Warga khawatir, jika jalan sepanjang hampir 60 meter itu ditutup, akan kesulitan jika mengusung jenazah dan kegiatan lainnya.  Dari kantor Lurah, aksi warga berlanjut ke lokasi jalan yang akan diblokir.

Warga sedikit tersulut ketika di lokasi. Mereka bersikukuh jalan yang akan diblokir adalah warisan sejak dulu. Karena itu, mereka kompak akan menolak jika tetap ditutup. Total warga yang akan terdampak dengan penutupan jalan sebanyak 100 KK. “Warga mengancam akan menutup semua jalan gang jika jalan ini benar-benar ditutup,” kata Ahmad Iksan, Ketua RT 2 lingkungan setempat.

Baca juga:  Teknisi Wifi Curi Berlian Warga di Desa Batubulan Kangin

Warga, kata dia, berharap penutupan jalan itu dibatalkan. Apalagi, menjadi akses utama bagi warga dari perkampungan ke jalan raya.

Lurah Boyolangu Helmi Afandi berjanji akan memperjuangkan aspirasi warga. Menurutnya, kepentingan umum akan tetap didahulukan. “Kami akan agendakan pertemuan antara warga yang pihak yang akan menutup jalan. Kita cari solusi jalan tengah,” ujarnya.

Sementara itu, Hj. Suci Nurani, pihak yang akan menutup jalan berdalih lahan yang akan ditutup merupakan hak pribadi. Berdasarkan sertifikat yang sudah dibelinya. Wanita ini memastikan penutupan jalan masih sebatas rencana.

Baca juga:  Angkutan Sembako Tak Dilarang Beroperasi Selama Natal-Tahun Baru

Namun, sudah dikomunikasikan dengan pihak kelurahan dan beberapa warga setempat. “Kami juga siap memberikan kompensasi dengan penutupan jalan itu. Kami akan ganti dengan jalan di sebelahnya dan lebih lebar,” ujarnya. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *