SINGARAJA, BALIPOST.com – Menyusul rekomendasi DPRD Bali menyikapi kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tiga sekolah menengah di Buleleng memutuskan menambah jumlah rombongan belajar (Rombel). Tiga sekolah itu yakni SMAN 4 Singaraja, SMAN 1 Busungbiu, dan SMKN 1 Seririt di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt.
Ketiga sekolah itu memutuskan untuk menambah masing-masing satu kelas di mana rata-rata jumlah siswa antara 32 sampai 36 orang. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng Made Suarja Selasa (10/7) mengatakan, munculnya tambahan jumlah rombel tidak lepas dari rekomendasi DPRD Bali yang ditindaklanjuti dengan SE No.420/41294/BPTENDIK/DISDIK tentang pembukaan MPLS SMA/SMK negeri dan memperpanjang pendaftaran calon siswa baru yang tercecer sampai Sabtu (14/7).
Pihak sekolah mengambil kebijakan menambah satu kelas, sehingga dapat mengakomodir calon siswa baru yang tercecer. “Tiga sekolah sekarang menerima calon siswa baru untuk satu kelas. Ini untuk mengakomodir siswa yang tercecer itu, sesuai rekomendasi DPRD Bali dan ditindaklanjuti SE Sekda Provinsi Bali,” katanya.
Apakah kondisi ini menganggu proses belajar mengajar (PBM), Suarja mengaku telah menginstruksikan ketiga kepala sekolah bersangkutan mengupayakan sekolah pagi seratus persen. Selain itu, sekolah diingatkan tidak mengeluarkan kebijakan double shift, sehingga PBM berlangsung dengan nyaman. “Kami instruksikan jangan ada sekolah double shift, walaupun sekolah harus menambah rombel. Kalau sekolah pagi siang khawatirnya pembelajaran tidak nyaman,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)