SINGARAJA, BALIPOST.com – Tujuh orang warga di Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Seririt digigit anjing liar. Para korban ini menyebar di empat dusun yang berbeda.
Laporan kasus gigitan anjing liar ini terjadi Kamis (5/7) dan Jumat (6/7). Perbekel Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Seririt Made Gelgel mengatakan, tujuh warganya digigit dua ekor anjing liar. Anjing yang dinyatakan suspect rabies hanya satu ekor.
Menyusul kasus ini, warga was-was kalau kasus gigitan terus merebak. Petugas Dinas Pertanian (Distan) Buleleng telah mengeliminasi 100 ekor anjing liar di daerah itu.
Dari penanganan dokter, dua korban gigitan anjing tersebut dikategorikan berisiko tinggi tertular rabies. Kedua korban itu masing-masing Kadek YK digigit pada Kamis (5/7) pada bagian bibir.
Sedangkan Ketut WW digigit anjing pada Jumat (6/7). Tiga orang korban digigit anjing Jumat (6/7), masing-masing Ni Komang Asrini (32) digigit pada bagian tungkai kaki kanan bawah, Ketut Kembar (50) digigit pada bagian betis kaki kiri dan Luh Srinadi (53) tergigit pada tungkai kaki kanan. Dua lainnya yakni Ketut Astawa (48) dan Luh Arista Novian Arlini (35).
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Buleleng Putu Indrawan, Kamis (12/7) mengatakan, pascakasus gigitan tersebut, sampel anjing yang menyerang korban sudah diambil untuk diuji di Balai Besar Viteriner (BBVET) Denpasar. Hasilnya, anjing yang menggigit dua korban dinyatakan suspect rabies.
Dengan hasil itu, dua korban yang tergigit itu dikategorikan pasien berisiko tinggi. Keduanya telah mendapat perawatan khusus dengan aplikasi serum di RSUD Buleleng.
Sedangkan lima korban lainnya telah diberikan suntikan vaksin anti rabies (VAR) lengkap untuk menjegah resiko rabies. “Hasil uji sampel itu menunjukkan anjingnya masuk suspect rabies dan kedua korban yang sempat digigit itu kita kategorikan pasien dengan risiko tinggi,” katanya. (Mudiarta/balipost)