Suasana di RSUP Sanglah, Denpasar. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun 2018, RSUP Sanglah siap membangun bunker untuk menempatkan alat linac. Namun ijin pembangunan bunker dari Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) belum keluar.

Direktur Umum dan Operasional RSUP Sanglah Dra. Nining Setiawati, M.Si. mengatakan, linac adalah salah satu alat untuk radioterapi pada pasien kanker. Saat ini ia masih mengurus ijin mendirikan bangunan (bunker) dari Bapeten.

Diakui kelengkapan berkas telah dipenuhi. “Tinggal menunggu ijin keluar,” kata Nining Kamis (12/7).

Ia belum bisa memastikan kapan ijin akan keluar. Sementra itu, proses lelang terus berjalan. Pengumumn lelang sudah dipublikasikan sejak 11 Juni. Jika proses berjalan lancar, proses evaluasi dan kualifikasi kontrak telah dilalui, maka pengumuman pemenang akan disampaikan pada tanggal 27 Juli.

Baca juga:  RSUP Sanglah Rawat Tiga Suspect Difteri

Rencananya bunker akan dibangun di depan ruang radioterapi RSUP Sanglah. Meski ijin belum keluar, namun ia memastikan tahun ini bunker segera dibangun karena anggarannya sudah ada. Syarat pembangunan bunker sangat tinggi. Sehingga proses perijinannya ketat.

Setelah bunker dibangun, tahun 2019, ia akan menganggarkan untuk penyediaan alat. “Anggaran linac tahun depan tapi kita belum tahu dapat atau enggak. Yang jelas bunker harus sudah ada dulu, baru barangya bisa dipasang,” tandasnya.

Baca juga:  Awal 2020, RSUP Sanglah Identifikasi 4 Jenazah Tanpa Identitas

Menurutnya, Linac urgen dibangun karena alat itu yang lebih direkomendasikan untuk radioterapi. Sementara saat ini untuk penanganan kanker, RSUP Sanglah menggunakan cobalt dan brakhi terapi.

Dengan linac, terapi akan lebih akurat. Walaupun nantinya linac sudah ada, cobalt dan brakhi terapi masih tetap digunakan. Karena penggunaan linac hanya untuk indikasi tertentu.

RSUP Sanglah melayani radioterapi pada 70 – 90 orang per bulan. Berdasarkan data tahun 2016, RSUP Sanglah menangani 1.057 pasien kanker baik pasien lama maupun tambahan pasien baru. Diantara semua jenis kanker, kanker tertinggi yang ditangani adalah kanker onkologi medik yaitu limfoma maligna (kanker kelenjar getah bening), di urutan kedua kanker payudara dan kanker serviks.

Baca juga:  Masih Banyak Aset Belum Bersertifikat, KPK Minta Ini ke Pemprov Bali

Sedangkan pada anak-anak, kanker yang banyak ditangani adalah Acute Lympoblastic Leukemia (ALL) yaitu sebanyak 510 kasus ALL. Setiap bulan, pihaknya menerima 100-an pasien kanker baru. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *