TABANAN, BALIPOST.com – Layanan angkutan siswa atau Trans Serasi terobosan Pemkab Tabanan melalui dinas Perhubungan selama ini sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya pelajar. Dari tahun ke tahun, jangkauan layanan terus dilakukan untuk bisa mengcover seluruh sekolah yang ada.
Namun tahun ajaran ini, ada penambahan dua SMP Negeri yakni SMPN 6 Tabanan dan SMPN 5 Kediri, tidak bisa tercover layanan angkutan umum itu. Hal ini dikarenakan kontrak layanan trans serasi dengan operator sesuai dengan tahun anggaran, bukan tahun ajaran. “Untuk layanan trans serasi kami akan terus melakukan evaluasi,”beber Kepala Dinas Perhubungan Tabanan, I Made Agus Harta Wiguna, Minggu (15/7).
Dikatakannya, tahun ini untuk dua sekolah SMPN baru tersebut belum bisa dicover lantaran kontrak dengan operator sifatnya setahun. “Meski mereka sifatnya masih gabung dengan sekolah yang ditunjuk, dimana siswa SMPN 6 masih belajar di SMPN 1 Tabanan dengan sistem shift siang, dan SMPN 5 Kediri sementara di SMPN 1 Kediri, tetap saja belum bisa kami layani,” ucapnya.
Terkait hal ini, pihaknya akan melakukan evaluasi serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Tabanan untuk mengetahui jumlah siswa sehingga natinya bisa menyediakan armada yang diperlukan. “Jadi ini perlu proses, tidak bisa hanya dilihat dari jumlah siswa, tetapi dari segi trayek, jam sekolah juga perlu dirancang,” imbuhnya.
Pengembangan layanan trans serasi sudah bertambah. Seperti di SMPN 1 Kerambitan, SMPN 2 Selemadeg Timur, SMPN 3 Baturiti dan di SMPN 4 Pupuan. Namun karena layanan tersebut belum masuk cakupan anggaran, siswa masih diharuskan membayar sendiri. “Ini juga masih tahap uji coba dan melihat antusias siswa dan orang tua bagaimana,” jelasnya. (Puspawati/balipost)