Sarang walet di Nusa Penida yang dikelola PDNKK. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Perusahaan Daerah Nusa Kertha Kosala (PDNKK) Klungkung terancam kolaps. Pasalnya, perusahaan ini tak sebatas terlilit hutang, namun juga tak mampu membayar premi Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk karyawan.

Di tengah hal tersebut, Direkturnya, I Wayan Sukadana juga mengajukan pengunduran diri ke Bupati. Dikonfirmasi, Minggu (15/7), Sukadana mengatakan perusahaan yang mengelola usaha percetakan, penjualan Alat Tulis Kantor (ATK) dan sarang walet di Nusa Penida ini belum mampu menggeliat. Hal tersebut disebabkan cash flow yang lambat.

Seperti halnya percetakan dan ATK, pembayarannya oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Klungkung menggunakan termin, bisa berlangsung tiga hingga enam bulan sekali, sesuai Surat Perjanjian Kontrak (SPK). “Kita juga tanpa modal. Penyertaan dari pemkab tidak ada,” ungkapnya.

Baca juga:  Dijual Murah, Pariwisata Bali Tak Bermartabat

Hal tersebut menyebabkan pembayaran gaji sepuluh karyawannya tertunda. Demikian pula dengan premi jaminan kesehatan ke BPJS kesehatan selama tujuh bulan. Tak hanya itu, keterbatasan modal juga menyebabkan perusahaan ini harus memiliki hutang Rp 180 juta di Koperasi Pasar Srinadi. “Kita juga punya piutang Rp 150 juta. Ini uang yang belum diambil. Pembayarannya beberapa bulan sekali,” jelasnya.

Pria asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida ini menyebutkan berdasarkan hitungan, pendapatan perusahaan setiap bulan mencapai Rp 30 juta. Dari itu, sekitar Rp 25 juta habis untuk biaya operasional, termasuk gaji, pembayaran listrik hingga PDAM. Jika situasi ini terus berlanjut, perusahaan cukup sulit bisa berkembang.

Baca juga:  Hari Ini, RSUP Sanglah akan Beri Pelayanan ke Pos Pengungsi

Untuk itu, menurutnya perlu dilakukan restrukturisasi. Dalam artian, perusahaan yang dikembangkan harus benar-benar mampu memberikan pemasukan yang stabil. Misalnya, city tour dan pengelolaan parkir. “Kalau mau bertahan, harus ada suntikan modal juga,” sebutnya.

Sementara itu, disinggung soal keinginannya untuk mengundurkan diri, ia tak menampik. Namun ditegaskan, tidak ada kaitannya dengan kondisi perusahaan. Melainkan ingin fokus menggarap usaha pariwisata di Nusa Penida yang telah digeluti sejak beberapa tahun lalu. “Pengajuan pengunduran diri sudah disampaikan sekitar empat kali kepada Bupati. Saya ingin fokus dengan kelurga dan pariwisata. Juga ingin memberikan ruang kepada orang lain untuk bergabung di perusahaan daerah,” katanya.

Baca juga:  Dilanjutkan, Anggaran Penataan Sasana Budaya Rp 4,8 Miliar

Sekretaris Daerah Klungkung, I Gede Putu Winastra mengatakatan surat pengunduran diri sebagai direktur sudah diterima Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Akan tetapi, tak langsung diberikan lampu hijau. “Sekarang sedang dikaji. Baru kemarin turun dari bupati. Kalau untuk kondisi perusahaan, saya belum dapat laporan dari Bagian Ekonomi,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Setda Klungkung, I Ketut Sena tak memungkiri keberadaan perusahaan itu belum mampu berkontribusi banyak terhadap daerah. Bahkan cenderung berada diambang merugi. Namun demikian, pihaknya belum bisa menyebutnya itu sebagai kolaps. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *