SINGARAJA, BALIPOST.com – Seorang nelayan Siswanto (54) warga Banjar Dinas Yeh Anakan, Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt sempat dikabarkan hilang saat memancing di pesisir Bali Utara. Korban ditemukan di pesisir Singaraja dalam keadaan selamat sekitar pukul 08.00 wita. Korban nyaris tenggelam setelah perahu yang dinaikinya terbalik akibat dihantam ombak tinggi disertai angin kencang.
Kepala Satuan Polisi Perairan (Kasatpolair) AKP Putu Ariyana seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK membenarkan pihaknya telah mengevakuasi korban yang dikabarkan hilang tersebut.
AKP Ariyana mengatakan, sebelum dilaporkan hilang korban pergi memancing ke laut menggunakan perahu bermesin pada Minggu (15/7) lalu. Korban berangkat dari pantai Rajatama, Desa Banjar Asem Kecamatan Seririt sekitar pukul 06.00 wita. Dia menempuh jarak pelayaran sekitar 2 mil laut. Dalam perjalan itu, sekitar 10.00 wita tiba-tiba terjadi ombak besar dan angin kencang.
Akibat cuaca buruk itu, perahu yang dinaiki korban terbalik. Terjangan ombak itu korban terseret sejauh 5 mil sampai di perairan di Kota Singaraja. Rekan korban sesama nelayan berusaha menolong namun gagal. Korban berhasil menyelamatkan diri dengan naik ke perahu yang terbalik tersebut. Setelah terombang ambing oleh ombak korban berhasil bertahan di sebuah rumpon (rumah ikan-red).
Sejak itu, korban tidak bisa menghubungi keluarga dan baru ditemukan Senin pagi. “Saat keluarganya melapor korban tidak pulang, kami sudah melakukan pencarian, namun karena saat itu cuaca buruk, sehingga pencarian dihentikan dan dilanjutkan tadi siang (Senin 16/7-red),” katanya.
Menurut AKP Ariyana, pertama kali Korban ditolong oleh Hendra seorang nelayan dari Singaraja. Saat itu, saksi menemukan korban melambaikan tangan untuk meminta pertolongan. Saksi kemudian menolong dan mengantar korban ke daratan.
Dalam perjalanan ke daratan itu, tim evekuasi menemukan korban dan langsung membantu evekuasi sampai ke daratan. Korban sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di Pos Polair di Desa Anturan, Kecamatan Buleleng. “Kami melakukan pencarian lanjutan bersama nelayan dan yang bersangkutan di temukan langsung kita bantu evekuasi,” jelasnya.
AKP Ariyana menambahkan, menghindari kejadian serupa, nelayan diingatkan untuk waspada dan kalau pergi melaut nelayan diingatkan untuk memastikan kondisi cuaca laut, peralatan perahu dan kelengkapan keamanan seperti menggunakan life jacket.
Selain itu, nelayan diharapkan tetap membekali diri dengan perangkat komunikasi, sehingga jika terjadi situasi membahayakan dengan segara bisa menghubungi keluarga atau aparat untuk mendapatkan pertolongan. (mudiarta/balipost)