DENPASAR, BALIPOST.com – Guna menjaga keamanan Bali terkait aksi teroris, Polda Bali berkoordinasi dengan Densus 88 dan telah membentuk Satgas Counter Transnational and Organized Crime (CTOC). Apalagi Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan tiap polda membentuk Satgas Antiteror.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja, Selasa (17/7) mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi posisi dan aksi teroris dengan melibatkan Densus 88 dan Satgas CTOC. Tim gabungan ini ditugaskan memantau keberadaan mereka jika masuk ke Pulau Dewata ini.
Bahkan, Kombes Hengky menyatakan, Polda Bali sudah jauh-jauh hari berkomunikasi dengan Densus 88 dalam mencari informasi tentang keberadaan teroris di Bali. “Sejauh ini Bali masih tetap aman untuk dikunjungi,” ungkapnya.
Selain menerjunkan tim Densus 88, Satgas CTOC dan Satuan Bhayangkara Anti Bandit Kejahatan Jalanan dan Anarkis (Sabata) bentukan Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose juga salah satu tugasnya memantau kondisi wilayah untuk mencegah masuknya teroris.
Tugas CTOC yaitu memantau dan menindaklanjuti informasi terkait adanya kejahatan transnasional dan terorganisir yang mencoba mengganggu keamanan Bali. Sedangkan tim Sabata ini nantinya meminimalisasi kejahatan jalanan, diantaranya menekan aksi premanisme dan jambret.
Mantan Kabag Binkar Karo SDM Polda Bali ini menegaskan, pihaknya selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme karena Bali menjadi primadona bagi wisatawan mancanegara. Agar pengamanan maksimal, pihaknya juga melibatkan para pecalang mengantisipasi masuknya jaringan terorisme yang ingin mengganggu keamanan Bali. (Kerta Negara/balipost)