Ni Made Meliani di KPU Tabanan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Suhu panas mulai mewarnai perhelatan pemilihan legislatif Kabupaten/Kota. Di Kabupaten Tabanan, di batas akhir penyerahan daftar calon legislatif sementara (DCS), Selasa (17/7) diwarnai aksi protes.

Ni Made Meliani yang menjabat wakil ketua DPRD Tabanan yang semestinya masuk dalam daftar Bacaleg dari calon incumbent justru namanya tidak ada. Padahal sebelumnya dari hasil koordinasi terakhir dari induk partai, politisi perempuan asal Tabanan ini masuk dalam daftar silon.

Hal ini tentu membuat dirinya kecewa dan meminta kejelasan langsung dari Ketua DPD II Golkar Tabanan Ketut Arya Budi Giri bersama sekretaris I Nyoman Suarsedana. Bahkan Meliani, kader senior di Golkar Tabanan ini sempat mencak-mencak.

Dia mempertanyakan namanya tidak masuk di daftar. Padahal dia mengaku sudah tanda tangan di data yang dimasukan ke Sistem informasi Calon (Silon) dan sudah melengkapi seluruh persyaratan yang diharuskan.

Baca juga:  Di Gianyar, 10 Parpol Setor DCS

Saking kesalnya, Meliani sampai menangis. “Kenapa nama saya dicopot, saya merasa dibohongi, kalau tidak segera diproses saya minta KPU jangan dulu memverifikasi berkas,” ucapnya terdengar keras saat meluapkan aksi protesnya kepada Ketua DPD II Golkar di ruangan Ketua KPU Tabanan.

Terkait persoalan tersebut, Ketua Golkar Tabanan Arya Budi Giri menyatakan kalau hal tersebut  karena kekeliruan administrasi. Dia menyatakan bahwa enam petahana yang saat ini duduk di DPRD Tabanan dimasukkan ke Bacaleg yang didaftarkan. “Ini ada kekeliruaan administrasi, masih melengkapi, nama Bu Meli masuk,” tegasnya.

Baca juga:  Berkedok Laporan Wartawan, Satpol PP Tertibkan Pedagang Ditengah Covid-19

Ia juga menyatakan bahwa tidak ada upaya geser menggeser nama Bacaleg yang didaftarkan sehinga ada yang masuk dan yang dihilangkan. Dia kembali menegaskan nama Meliani tidak dicoret. “Pasti masuk masih perbaikan dan perlu waktu, saat penyampaian perbaikan nanti pasti masuk,” katanya meyakinkan.

Mendengar pernyataan Ketuanya, Meliani hanya mengaku tak akan mengambil langkah apapun termasuk langkah hukum karena percaya dengan ketua partainya. Apalagi, kata dia sudah ada kesepakatan. “Tolong catat pernyataan ketua saya. Saya berusaha percaya dengan induk partai,” sergahnya.

Selain Meliani, kekecewaan juga sempat ditunjukkan oleh calon petahana lain Made Asta Darma. Politisi bertubuh tambun ini sempat melontarkan kekecewaan akan proses pencalonan di tubuh partai.

Baca juga:  Lagi, Bupati Suwirta Temukan Penerima BLT Salah Sasaran

Dirinya juga mengaku terkejut, nomor urut pada berkas yang diserahkan ke KPU dengan daftar yang disampaikan sebelumnya di induk partai berubah. Tidak hanya itu saja, dia mengaku kaget setelah dicek, ada satu nama dari partai lain justru masuk dalam daftar Bacaleg dari partai Golkar tanpa ada koordinasi terlebih dahulu. “Tidak ada koordinasi, diam-diam nama itu dimasukkan, ” ucapnya sembari terus mencoba mengkonfirmasi pengurus partai via handphone.

Terkait kisruh pendaftaran Bacaleg dari Partai Golkar, Ketua KPU Tabanan Ni Luh Darayoni mengatakan itu bukan ranah KPU. “Silahkan selesaikan di internal, kami menerima yang sudah jadi, yang penting syarat pengajuan telah memenuhi syarat dan telah dikuatkan dengan tanda terima berita acara,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *