AMLAPURA, BALIPOST.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibantu relawan Pasebaya Gunung Agung terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan masyarakat dari potensi erupsi Gunung Agung.
Terakhir, mereka menggeser salah satu sirine tanda bahaya yang sebelumnya terpasang di Banjar Pesangkan, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat ke Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Buana, Kecamatan Selat yang beradius 10 km dari puncak Gunung Agung.
Sirine yang berfungsi memberi peringatan jika ada kondisi gawat itu dipindahkan ke jaba (halaman) Pura Puseh Sukaluwih. Pemindahan alarm tersebut terhitung sudah yang ketiga kalinya. Awalnya, sebelum dipasang di Banjar Pesangkan, peralatan miliran rupiah itu sempat dipasang di sebelah Mapolsek Selat.
Sekretaris Pasebaya Gunung Agung, I Wayan Suara Arsana, Selasa (17/7) lalu, mengatakan sirine itu dipindahkan ke titik yang lebih tinggi untuk memperluas jangkauannya. Pemindahan dilakukan langsung oleh pihak BNPB, sedangkan Pasebaya hanya menyiapkan tempatnya. ‘’Titik pemasangan sekarang berada di ketinggian 790 mdpl. Dibawa ke tempat yang lebih tinggi agar jika sirine itu dibunyikan maka masyrakat yang berada dibawah bisa mendengarnya,’’ jelasnya.
Sirine dengan tenaga baterai itu dioperasikan secara manual. Sirine dengan tower tinggi itu baru akan dibunyikan jika terjadi situasi genting yaitu erupsi yang berskala besar. Singkat kata, sirene tersebut sebagai perintah bagi penduduk di daerah zona berbahaya untuk mengungsi. Jika kondisi genting itu terjadi, BNPB sudah menunjuk petugas yang bertanggungjawab untuk memencet tombol sirene tersebut.
Suara Arsana mengatakan sirine baru akan dinyalakan ketika ada instruksi dari PVMBG. Untuk memastikan peralatan mahal itu dari gangguan tangan-tangan jahil, akan dilakukan pengamanan 24 jam oleh relawan Pasebaya bersama warga. (kmb/balipost)