SEMARAPURA, BALIPOST.com – Suhu politik di tubuh PDI-P Klungkung jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 bergejolak. Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Banjarangkan mengundurkan diri. Itu juga diikuti sembilan dari tiga belas ranting. Langkah tersebut dipicu ketidakpuasan terhadap proses pencalegan.
Berdasarkan informasi, Rabu (18/7), pengunduran diri tersebut juga dilakukan Ketua PAC, Ngakan Nyoman Kencana. Terjadi setelah adanya pertemuan bersama pengurus dan ranting, Selasa (17/7).
Langkah tersebut juga diikuti ranting Desa Timuhun, Tohpati, Bumbungan, Tusan, Bakas, Tihingan, Getakan, Banjarangkan, dan Nyangelan. Ngakan Kencana mengatakan sikapnya itu tak lepas dari ketidakpuasan terhadap pencalegan yang dinilai tidak berjalan sesuai mekanisme.
Dirinya yang telah lama bergabung dalam struktur justru terpental. Padahal namanya telah diusulkan DPC. Khusus di Banjarangkan, sederet nama yang disetorkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klungkung justru nama-nama baru. “Saya tidak lolos,” ungkapnya.
Ketidakpuasannya juga muncul karena adanya calon “selundupan.” Sejatinya itu masuk daftar pemilih Kecamatan Dawan.
Hal demikian sangat disayangkan dan semakin membulatkan sikapnya untuk mendundurkan diri. Politikus asal Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan ini menyatakan selama ini pengurus PAC sudah bekerja totalitas untuk partai.
Ketua DPC PDI-P Klungkung, Anak Agung Gede Anom mengaku belum mengetahui informasi tersebut. “Belum dapat dengar gitu-gitu tiang. Kalau memang iya, ya kita sikapi,” ungkapnya.
Namun demikian dijelaskan nama Ngakan Kencana sudah diusulkan ke DPD dan berlanjut ke DPP. “Kami sudah masukkan namanya. Rekomendasi dari DPP, tidak ada. Mungkin ada beberapa pertimbangan. Itu keputusan DPP,” katanya.
Jika pengunduran diri itu benar adanya, tentu partai akan mengambil langkah lanjutan. “Kalau ada mundur, ganti, ganti, ganti. Kan begitu. Kan banyak juga orang yang ngantre ingin berpartai,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD Klungkung ini mengatakan akan tetap menunggu informasi resmi soal ini. “Ya kami tunggu info resminya,” imbuhnya. (Sosiawan/balipost)