GIANYAR, BALIPOST.com – Berbagai kekayaan seni, budaya dan UKM Ubud, diungkap melalui penyelenggaraan Ubud Royal Weekend di Museum Puri Lukisan Ubud. Salah satu kekayaan Ubud ditampilkan dalam penyelenggaraan yang kelima ini ialah dibukanya lontar Pemada Semara. “Teks lontar Pemada Samara ini merupakan pustaka warisan yang selama tersimpan di Puri Anyar Ubud,” ucap Ketua Panitia Ubud Royal Weekend kelima, Cokorda Agung Ichiro Sukawati, Jumat (20/7).
Pria yang juga Ketua PHRI Gianyar ini menjabarkan lontar tersebut berisi tentang seksiologi. Isi lontar tersebut berupaya untuk dicermati sebagai kearifan lokal yang mampu beradaptasi dengan modernisasi. “Ini salah satu kearifan lokal yang mampu beradaptasi dengan kekinian,” ucap putra dari penglingsir Puri Ubud, Cokorda Gde Putra Artha Astawa Sukawati ini.
Dikatakan lontar tersebut dikupas dari segi kedokteran dan sastra sebagai kearifan lokal. Oleh dua orang narasumber, yakni dr. Oka Negara dan pakar lontar I.B. Oka Manubawa. “Jadi membahas literature teks ini dari sastra sebagai kearihfan lokal dan kedokteran,” katanya.
Melalui kegiatan ini pihaknya ingin membuka wawasan masyarakat, khususnya para pemuda, bahwa kearifan lokal yang dimiliki Bali khususnya Ubud merupakan warisan berharga. “Kearifan lokal ini patut kita diketahui dan dicintai, kerena berbagai warisan leluhur ini memang sangat luar biasa,” katanya.
Tidak hanya mengupas kearifan lokal, Ubud Royal Weekend yang kelima ini juga akan diisi dengan seminar, workshop, festival, pameran dan stand kuliner. Ditambahkan event yang merupakan kerjasama dari Puri Ubud dan Markplus.inc, juga terlaksana berkat keterlibatan para pemuda di Ubud. “Tujuan dari Ubud Royal Weekend ini untuk membangkitkan memotivasi teman-temen kami, khususnya anak muda untuk membangkitkan inovasi dalam berkarya dan bertindak di bidang wirausaha,” jelasnya.
Dikatakan kegiatan dengan tema culture, entrepreneurship, dan tourism ini diselengarakan selama 4 hari hingga Minggu (22/7). Pada Jumat (20/7) sore juga diselenggarakan opening Ubud Royal Weekend di Puri Agung Ubud. “Akan diselenggarakan workshop, beberapa menteri juga dikonfirmasi hadir, salah satunya Menteri Koperasi RI, Bapak Puspayoga,” bebernya.
Sementara itu Founder and Chairman Markplus.inc Hermawan Kertajaya mengatakan Ubud Royal Weekend memang coba ia buka sejak lima tahun lalu. Even yang pertama itu, ia mengaku sudah bekerja keras mendatangkan tamu pusat ke Ubud. “Saat itu saya mendatangkan VVIP dari Jakarta, sampai menteri juga datang ke sini, kemudian tiga penglisir puri saya minta sebagai hostnya,” ucapnya.
Ia pun mengaku bangga karena memasuki Ubud Royal Weekend yang ketiga sudah mulai dikelola keluarga Puri Ubud. Hingga kini yang kelima dikomando oleh Cokorda Agung Ichiro Sukawati. “Saya lega karena diteruskan oleh Royal Family Ubud dengan melilbatkan semua UKM dan para pemuda Ubud, Apalagi yang dikupas itu dari lontar hingga IT,” katanya.
Dikatakan Ubud memang dikenal selalu menjaga kearifan lokal, namun tidak pernah menolak modernitas dari teknologi. Hal ini pula yang menjadikan Ubud selalu dikagumi wisatawan. “Hal ini pula yang menurut saya Ubud Royal Weekend kali ini menjadi sangat berharga,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)