Akomodasi pariwisata di Kepulauan Nusa Penida. Cuaca buruk yang melanda beberapa hari ini menyebabkan banyak wisatawan yang membatalkan pemesanan. (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi yang terjadi di Selat Badung menyebabkan aktivitas penyeberangan ke Kepulauan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dari wilayah daratan terganggu. Bahkan beberapa hari sempat tutup. Kondisi alam ini berimbas pada pembatalan pemesanan penginapan. Pemilik pun harus menelan kerugian.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Klungkung, I Wayan Sukadana, Minggu (22/7) menjelaskan pembatalan pesanan kamar cukup banyak terjadi, kisaran 20 sampai 30 persen. Ini berlangsung sejak 20 Juli lalu, tepat dengan penutupan aktivitas fast boat dari pelabuhan tradisional di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan maupun dari Sanur, Denpasar. “Informasi penyeberangan masih simpang siur antara bisa menyeberang dan tidak. Ini yang membuat banyak membatalkan pesanan kamar,” jelasnya.

Baca juga:  Penanganan Dinilai Lambat, Kasus Proyek Biogas di Nusa Penida Jadi Sorotan

Disampaikan lebih lanjut, dihadapkan situasi demikian, pemilik akomodasi tak bisa berbuat banyak. Hanya berharap situasi segera membaik. “Kalau misalnya cuaca baik, kondisi laut tenang, hunian hotel sebenarnya tinggi. Sekarang masuk high season,” ungkapnya.

Seorang pemilik akomodasi di Nusa Lembongan, I Wayan Topik Nusa Putra mengatakan pembatalan juga sudah muncul sejak 19 Juli. “Kerugian pasti ada karena kamar yang seharusnya terisi menjadi kosong. Tamu yang seharusnya lebih lama tinggal memilih lebih awal check out,” jelasnya.

Baca juga:  Harga Beras Masih Tinggi di Nusa Penida

Tak hanya itu, penutupan aktivitas transportasi laut juga menyebabkan pasokan kebutuhan pokok tersendat. “Kami hanya mengandalkan transportasi laut untuk mengirim barang ke Nusa Penida.

Seperti halnya beberapa waktu lalu untuk mencari cabai dan bawang serta daging saja sangat sulit,” sebutnya.

Kata dia, kondisi laut memang sudah membaik. Namun beredar informasi beberapa hari kedepan berpotensi lagi gelombang tinggi. Itu pun bisa mempengaruhi pesanan kamar. “Kesulitan bahan pokok sudah kami antisipasi. Khawatir nanti penyeberangan ditutup lagi,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perhubungan Klungkung, I Nyoman Sucitra menyampaikan aktivitas fast boat sudah mulai dibuka. Demikian pula kapal roro menuju Pelabuhan Padangbai, Karangasem. “Hari ini (kemarin-red) sudah buka. Situasi di laut termasuk baik. Roro sudah berangkat pagi bawa penumpang,” bebernya.

Baca juga:  Jelang Perayaan Nyepi, Pelabuhan Tribhuana Dipadati Warga

Hanya saja, kata pejabat asal Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan ini mengatakan sesuai informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, gelombang tak bersahabat perpotensi terjadi sampai 25 Juli. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tetap waspada. “Waspada saja karena situasi alam sulit ditebak,” pintanya.

Sebelumnya, penutupan aktivitas fast boat dan roro menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang di Pelabuhan Nusa Penida. Banyak juga wisatawan domestik dan mancanegara. Hal tersebut pun menuai keluhan. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *