MANGUPURA, BALIPOST.com – Kebakaran hebat terjadi, Senin (23/7) di kawasan Labuan Sait, Desa Pecatu, Kuta Selatan tak hanya menghanguskan puluhan bangunan Villa Blue Point dan Villa Ocean One. Pura milik warga yang berada di dekat lokasi juga habis terbakar.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Badung, I Wayan Wirya, SE, M.Si., membenarkan awal kebakaran memang berasal dari bangunan di Villa Ocean One. Selain menghanguskan villa, kebakaran ini juga menghanguskan pura milik warga yang berada di sebelahnya. “Tidak ada korba jiwa dalam kejadian ini. Untuk kerugian masih dilakukan penghitungan,” kata Wirya.
Pihak Damkar Badung menurunkan sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran. Sedangkan proses pemadaman memakan waktu selama dua jam.
Diakuinya, pihaknya kesulitan saat melakukan pemadaman, selain karena lokasi cukup jauh, juga karena lokasi hidran air yang cukup jauh juga dari lokasi. Sehingga memperlambat saat pengisian air pada mobil pemadam.
Sebelumnya, Kapolsek Kuta Selatan, Kompol Nengah Patrem menyebutkan, api berawal muncul dari bangunan milik Villa Ocean One. Akibat angin kencang, api merambat ke Villa Blue Point yang berada disebelahnya.
Puluhan bangunan yang berada di Villa Blue Point ikut habis terbakar dalam waktu satu jam. “Dugaan awal, api diduga muncul dari selang untuk pengelasan. Karena di villa Ocean One, saat ini masih dalam proyek,” ucapnya.
Dikatakannya, proyek pembangunan Villa Ocean one, saat ini sudah hampir 90 persen rampung. Dan rencananya pada 28 Juli ini dilakukan upacara pemelaspasan. “Bangunan Ocean One ini nantinya rencananya dijadikan lokasi kegiatan wedding,” terangnya.
Saat ini, pihak kepolisian dan pemadam kebakaran belum bisa memastikan berapa unit yang terbakar. Karena saat ini masih dilakukan proses pendinginan.
Tim identifikasi dan labfor langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan. “Tim Identifikasi dan Labfor masih melakukan penyidikan di lokasi,” pungkasnya.
Sementara, menurut penuturan Gede Wardana, salah seorang Security Villa Blue Point, kebakaran berawal dari proyek pembangunan di sebelah villa tersebut, pada pukul 14.00 wita. Dikatakannya, saat itu, seluruh kamar memang terisi penuh oleh wisatawan. Namun, saat terjadi kebakaran, seluruh wisatawan yang menginap, tidak berada di lokasi karena sedang jalan-jalan.
Menurutnya, ada sebanyak 29 kamar yang beratapkan ilalang, habis terbakar. “Semua barang-barang milik wisatawan yang ada di kamar, dikeluarkan oleh karyawan. Namun ada beberapa kamar yang masih terkunci, tidak bisa diselamatkan barangnya,” katanya menuturkan. (Yudi Karnaedi/balipost)