BANYUWANGI, BALIPOST.com – Niat memadu kasih, dua pasangan remaja asal Rogojampi, Banyuwangi, justru mengalami sial. Mereka menjadi korban pengeroyokan sekelompok pemuda saat plesir di Pantai Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Senin (23/7) malam. Akibat kejadian ini, salah satu korban mengalami luka robek di dagu.
Korban terluka, Dwi Utami (19), asal Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari mengalami luka robek di dahi. Sedangkan ketiga rekannya, hanya luka ringan. Masing-masing, Cindy Pratika Sari (15), Andri (19) dan Suksma (17), ketiganya asal Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari.
Aksi pengeroyokan itu bermula saat dua pasangan sejoli itu menikmati malam di pinggir pantai. Sekitar pukul 19.45 WIB, saat dua pasangan dimabuk asmara ini duduk, tiba-tiba enam pemuda mendekat. Mereka sempat bertanya ke salah satu korban, lalu berkenalan. Entah bagaimana, kawanan pemuda ini mendadak menyerang. Mereka menghajar Andri, lalu beralih ke pacarnya. Korban sempat melawan. Namun, kalah banyak.
Akibatnya, salah satu korban terkena pukulan di dagu. Robek, berdarah. Melihat korban terluka, para pelaku langsung kabur. Korban kemudian dibawa ke Pusat Kesehatan Umum (PKU) Rogojampi. Mereka juga melapor ke Polsek Rogojampi. “ Begitu mendapat laporan, kami langsung melakukan pengejaran. Saat ini, pelaku masih buron,” kata Kapolsek Rogojampi Kompol Suharyono, Selasa (24/7).
Kapolsek menambahkan, pihaknya belum mengetahui asal usul para pelaku pengeroyokan. ”Tim sudah disebar,” tegasnya.
Para pelaku akan dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang Tindak Pidana Pengeroyokan. Selain memburu pelaku, pihaknya juga meminta keterangan sejumlah saksi. Termasuk, menggelar olah TKP. Hingga Selasa siang, motif pengeroyokan tersebut masih misterius. “ Kami masih memburu pelaku dan mengumpulkan keterangan saksi. Motifnya, masih kita dalami,” pungkas Kapolres. (budi wiryanto/balipost)