DENPASAR, BALIPOST.com – Persentase penduduk miskin di Bali berfluktuasi dalam 5 tahun terakhir. Persentase terendah pada Maret 2013 sebesar 3,95 persen. Sedangkan yang tertinggi pernah menyentuh angka 5,25 persen pada September 2015.
Namun per Maret 2018, persentase penduduk miskin berhasil ditekan menjadi 4,01 persen. “Begitu indikator kemiskinan dinaikkan, kita selalu berada di angka 4 koma sekian persen meski sempat menembus 5 persen,” ujar Kepala Bappeda Litbang Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra dalam Rapat Kerja Evaluasi Program Pembangunan Provinsi Bali Semester I Tahun 2018 di Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Selasa (24/7).
Menurut Ika Putra, penurunan persentase penduduk miskin tidak lepas dari konsistensi program dan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan. Tren ini akan menjadi evaluasi pertama ketika nanti target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 ditetapkan. “Evaluasi inilah yang akan menentukan nanti target-target yang kita tetapkan sehingga memberikan arah untuk kita semua melaksanakan pembangunan,” jelasnya.
Ika Putra juga memaparkan keadaan makro ekonomi Bali. Seperti pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata nasional, meski sempat turun dari 6,73 persen pada 2014 menjadi 6,03 persen pada 2015, serta dari 6,24 persen pada 2016 menjadi 5,59 persen pada 2017.
Tahun 2018, pertumbuhan ekonomi diharapkan membaik. Mengingat, pada triwulan pertama 2018, pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 5,68 persen. “Kemudian untuk PDRB per kapita, kita masih di bawah rata-rata nasional tetapi secara kuantitas terus meningkat. Sekarang sudah 50,1 juta per kapita per tahun,” jelasnya.
Menurut Ika Putra, Pemprov Bali wajib menyiapkan proses transisi yang baik pascapenetapan calon gubernur dan wakil gubernur Bali terpilih. Evaluasi program pembangunan semester 1 2018 maupun 5 tahun terakhir merupakan bahan untuk menyusun rancangan awal RPJMD berikutnya.
Sudah ada rumah transisi di bekas rumah jabatan Ketua DPRD Bali. Di sana akan dibentuk tim untuk menggodok materi RPJMD lima tahun mendatang. Terlebih, gubernur terpilih juga memiliki komitmen untuk mempersiapkan RPJMD yang komprehensif. “Take off dan landing supaya nyambung sehingga masuk RPJMD sudah hasil perpaduan antara kajian teknokrat yang akademis dengan visi misi politik,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)