Jukung milik I Made Japanese yang terhantam gelombang, Rabu (25/7) sore kemarin. (BP/Ist)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi yang terjadi di Selat Bali, Rabu (25/7) menghantam jukung yang berangkat dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem menuju pelabuhan Toya Pakeh, Desa Kampung Toya Pakeh, Kecamatan Nusa Penida. Tak ada korban jiwa dalan kejadian ini. Nahkoda, I Made Japanese (61) asal Karangasem serta penumpang Rohana (56) dan Rasidin (49) asal Klungkung hanya mengalami luka ringan.

Mereka sudah mendapat penanganan medis di RS Pratama Nusa Penida. Berdasarkan informasi, kejadian tersebut diawali jukung berangkat sekitar pukul 16.30 Wita dari Pelabuhan Padangbai dengan mengangkut berbagai jenis sembako. Namun, setelah tiba sekitar 150 meter dari bibir Pelabuhan Toya Pakeh, nahkoda salah mengambil haluan. Saat itu, gelombang tinggi langsung menghantam dan jukung terbalik.

Baca juga:  Belum Tersebar Merata, "Kue" Pariwisata di Nusa Penida

Warga yang menyaksikan secara spontan langsung menolong korban. Kejadian ini dibenarkan Kapolsek Nusa Penida, Kompol. I Ketut Suastika. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp 55 juta. “Tidak ada korban jiwa. Hanya mengalami luka ringan. Jukungan rusak,” jelasnya.

Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai sejatinya sudah mengeluarkan imbauan untuk menunda aktivitas penyeberangan, merujuk dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca buruk yang akan berlangsung hingga 29 Juli. Suastika berharap bisa dipatuhi masyarakat. “Kami mengimbau masyarakat untuk waspada,” katanya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Keterbukaan Informasi Bangun Kepercayaan Publik dan Pertumbuhan Ekonomi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *