AMLAPURA, BALIPOST.com – Turis asing yang menginap di sejumlah villa di Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, dikejutkan dengan terjangan ombak pantai, Rabu (25/7). Dampak dari cuaca buruk itu setidaknya menyapu lima vila di wilayah Banjar Biaslantang Kaler, dua di antaranya rusak berat.
Terjangan ombak pantai terjadi sekitar pukul 06.00, ketika sebagian besar tamu asing di villa tersebut masih tertidur. Air laut menghantam dengan keras bangunan villa yang berjarak cukup dekat dengan bibir pantai, lalu menerobos ke sampai halaman belakang dan jalan umum di belakangnya. Ketinggian air di jalan umum tersebut mencapai sepinggang orang dewasa.
Perbekel Purwakerti, I Nengah Karyawan, mengatakan, terjangan ombak pantai terjadi secara tiba-tiba. Mendadak terjadi ombak besar yang langsung menghantam deretan villa di pinggir pantai. “Tiba-tiba saja air laut sudah naik. Saya sempat keliling merekam, di jalanan ketinggian air sekitar sepinggang,” jelasnya.
Ketika pertama kali menerjang daratan, laju air laut cukup kencang. Menurut Karyawan, sejumlah turis asing yang menginap di kelima villa tersebut seketika histeris. Pasalnya, air laut masuk sampai ke dalam kamar dan nyaris menyentuh kasur.
Terjangan ombak pantai juga merusak fasilitas pendukung vila mulai dari kebun hingga aksesoris di halaman vila. Restoran Green Lemn dan Pacah Beach juga kena, meja dan perkakas di dalam restoran berhamburan terbawa air laut.
Bukan hanya turis penghuni villa yang dibuat histeris, warga dan nelayan juga dibuat kalang-kabut. Meski air laut yang masuk sampai ke permukiman tak sampai menimbulkan kerusakan berarti, namun ombak pantai juga mengancam jukung yang diparkir di pantai. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. “Tamu villa umumnya tamu long stay. Evakuasi dibantu Polsek Abang menggunakan mobil patroli polisi,” terang Karyawan.
Dampak buruk cuaca ekstrem juga terjadi di Pantai Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem. Di sana, ombak pantai sekitar pukul 09.00 menyapu warung-warung milik warga. Beberapa kios temboknya jebol, beberapa lainnya bahkan rata dengan tanah. Barang-barang yang masih bisa diselamatkan sudah dipindahkan pemiliknya.
Selain menghanyutkan kios berikut barang dagangan, terjangan ombak pantai juga merusak bangunan dan fasilitas umum termasuk gubuk tempat nelayan menyimpan peralatan melautnya dan sejumlah jukung. Mengantisipasi kejadian serupa, para nelayan sudah memindahkan jukung untuk sementara waktu ditempatkan di sepanjang jalan menuju pantai.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengaku belum dapat memastikan nilai kerugian yang terjadi. Yang jelas, pihaknya mengimbau masyarakat terutama yang bermukim dekat pantai agar meningkatkan kewaspadaan karena cuaca buruk diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. “Untuk jumlah kerugian sedang diinventarisir. Nelayan agar selalu memperbaharui informasi prakiraan cuaca dari BMKG,” ungkapnya. (kmb/balipost)