DENPASAR, BALIPOST.com – Gelombang pasang yang menimpa pesisir Denpasar, berdampak pada fasilitas umum. Seperti yang terlihat di sepanjang Pantai Padanggalak, Kesiman. Sejumlah titik di sepanjang jalan setapak yang merupakan jalur jogging track, rusak. Pavingnya banyak yang lepas akibat hantaman gelombang. Bukan hanya itu, tempat pemelastian yang dimanfaatkan umat Hindu juga mengalami kerusakan.
Kepala Dusun Br. Kedaton, Kesiman Petilan, Nyoman Kondra yang ditemui di Padanggalak, Kamis (26/7) mengakui jalan setapak yang membentang di pesisir pantai mengalami kerusakan. Bahkan, pasir yang digunakan untuk mengurug tempat pemelastian juga tergerus ombak. “Akibat ombak yang cukup besar, pavingnya banyak yang lepas,” katanya.
Sementara itu, air laut dan gelombang masih cukup tinggi. Akibatnya, penyebrangan menuju Nusa Penida dari Sanur masih tutup. “Karena gelombang masih tinggi, pemilik perahu belum berani berlayar. Apalagi, di sini (Sanur,red) tidak ada jembatan untuk menaikan penumpang, sehingga penyeberangan ke Nusa masih tunda,” kata Dewa Ketut Kondra, petugas Pos Syahbandar, Sanur.
Dikatakan, pihaknya mengalihkan beberapa perahu ke pantai Mertasari. Karena di pantai itu sudah ada jembatan penyebrangan. Terlebih, lokasi dari Serangan juga lebih dekat ke Mertasari. “Mungkin kalau bisa, penumpang bisa naik di Mertasari,” katanya.
Akibat tutupnya penyebrangan ke Nusa Penida, puluhan pedagang di sepaniang Pantai Matahari Terbit juga terlihat tutup. Biasanya, bila penyeberangan buka, banyak wisatawan maupun masyarakat lokal yang naik turun dari tempat itu. “Karena penyebrangan tutup, maka pemilik warung ini juga memilih tidak berjualan. Kan sepi, tidak ada pembeli,” ujar
Dewa Kondra. (asmara/balipost)