Suasana koordinasi Komisi III DPRD Bali dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII (Surabaya-Bali). (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Komisi III DPRD Bali melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII (Surabaya-Bali). Dalam koordinasi tersebut, dewan tidak hanya mendapat penjelasan tentang 3 proyek strategis nasional di Bali yang sedang dan akan dikerjakan, tapi juga mengusulkan sejumlah proyek strategis.

Bahkan, sejumlah proyek itu sudah diusulkan sejak 2009. “Diantaranya jalan by pass Sunset Road-Tanah Lot-Soka, Tanah Lot-Pekutatan-Negara, Pekutatan-Seririt, Beringkit-Mambal-Buruan Gianyar-Purnama, Sukawati,” ujar Anggota Komisi III DPRD Bali, I Kadek Diana selaku pimpinan rombongan dikonfirmasi, Kamis (26/7).

Baca juga:  Kasus SPI, Lima Hakim Bakal Sidangkan Rektor Unud

Menurut Diana, Komisi III juga mengusulkan prioritas underpass Gatot Subroto (Denpasar) dan underpass simpang Pesanggaran (akses Pelabuhan Benoa) lantaran kawasan itu sudah sangat krodit. Juga diusulkan tambahan shortcut 3-4 di ruas jalan Mengwitani-Singaraja. Ketiga usulan ini rencananya dilakukan pada 2019-2020. “Pembangunan shortcut 3-4 tujuannya untuk menyelesaikan kemacetan di kawasan Bedugul, meningkatkan konektivitas Bali Utara-Bali Selatan, serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan pertanian di kawasan Bedugul,” jelas Politisi PDIP asal Gianyar ini.

Baca juga:  Antisipasi Masuknya COVID-19, KKP Soetta Perketat Pengawasan

Diana menambahkan, tahun 2019-2020 juga telah direncanakan pelebaran jalan Teges-Ubud-Tampak Siring-Istana Presiden untuk menata infrastruktur jalan menuju Istana Presiden. Selain itu, ada rencana pelebaran Jalan Jimbaran-Uluwatu dan pelebaran Jalan Klungkung-Ulundanu-Penelokan untuk meningkatkan kapasitas jalan menuju standar jalan nasional, pembangunan Jalan Western Ring Road (WRR) Tahap III untuk meningkatkan konektivitas kawasan Bali Selatan, serta perbaikan geometric tanjakan Brina.

“Perbaikan geometric tanjakan Brina ini untuk mengurangi angka kecelakaan. Semoga semua rencana program ini dapat direalisasikan, tentunya dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran dalam APBN kita,” terangnya.

Baca juga:  Satu Pasien Positif Meninggal, Tapi Angka Kesembuhan di Tabanan Meningkat

Sementara saat ini, kata Diana, tengah dilakukan proses lelang untuk shortcut 5-6 sepanjang 1,9 km. Proyek yang ditarget selesai 31 Desember 2019 ini digelontor anggaran DIPA Rp 165.532.871.000. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *