AMLAPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Karangasem dikagetkan dengan gempa bumi berkekuatan 6,4 SR, Minggu (29/7) pagi. Durasi gempa cukup lama, hingga membuat masyarakat berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

Dari laporan warga, sementara dampak terparah terjadi di Banjar Bias Lantang Kelod, Desa Purwakerthi, Kecamatan Abang. Sebuah pelinggih roboh, setelah digoyang gempa.

Sementara di beberapa tempat, seperti di Banjar Celuk Negara, hanya genteng yang berjatuhan. Laporan lainnya di beberapa tempat, sedang ditelusuri kebenarannya oleh petugas BPBD Karangasem.

Gempa terjadi sekitar pukul 06.47 wita. Laporan BMKG Wilayah III Bali, mencatat pusat gempa ada di Sumbawa, di kedalaman 10 km. BMKG juga memastikan gempa cukup kuat ini tak berpotensi terjadinya tsunami. “Gempanya keras, cukup lama. Saya kira Gunung Agungnya meletus lagi,” kata salah satu warga Kota Amlapura, Putu Suartana.

Baca juga:  Segini Okupansi di Karangasem, Banyak Pelaku Pariwisata Tak Perpanjang Kontrak Karyawan

BPBD Karangasem bergerak cepat mengumpulkan informasi mengenai dampak yang ditimbulkan. Laporan awal, ada beberapa banjar dan perkantoran gentengnya berjatuhan.

Tetapi, belum dapat dipastikan kebenarannya. “Gempanya cukup kuat, terasa hampir di seluruh wilayah Karangasem. Setelahnya, juga ada gempa susulan. Mohon kepada masyarakat Karangasem, melaporkan ke kami, bila ada dampak kerusakan akibat gempa. Laporan awal, genteng di Kantor Pengadilan Agama banyak yang berjatuhan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Harian Bali Turun dari Sehari Sebelumnya, Korban Jiwa Kembali Nihil

BMKG kembali mencatat gempa susulan terjadi sekitar pukul 07.06 wita, juga di kedalaman 10 km, berkekuatan 5,5 SR. Setelahnya, terus terjadi gempa susulan dengan kekuatan gempa yang terus menurun.

Sebagaimana laporan EWS BPBD Karangasem, dari laporan warga yang masuk, gempa susulan juga dirasakan hampir di seluruh wilayah Karangasem. Namun, bagaimana dampak kerusakan yang ditimbulkan, Arimbawa menegaskan petugasnya masih melakukan assessment (penilaian). “Hanya banyak laporan genteng berjatuhan. Lokasi persisnya sedang ditelusuri lebih lanjut. Nanti akan kami laporkan secara lengkap di seluruh kecamatan,” tegasnya.

Baca juga:  Perayaan Nataru, Ini Paling Diantisipasi Polisi

Disinggung mengenai adanya kaitannya dengan aktivitas Gunung Agung, Arimbawa menambahkan gempa cukup kuat ini tak ada kaitannya dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung dalam beberapa pekan terakhir. Sebab, pusat gempa ada di Sumbawa.

Ini menjawab kekhawatiran warga Karangasem, terhadap gempa yang cukup keras, dengan aktivitas Gunung Agung yang terus mengeluarkan hembusan sepanjang hari. “Jika ada dampak yang ditimbulkan akibat gempa 6,4 SR, mohon di koordinasikan ke BPBD Karangasem di call center (0363) 22173,” katanya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *