DENPASAR, BALIPOST.com – Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat menjabarkan komitmen pemberdayaan ekonomi umat Hindu dengan membentuk lembaga Gerakan Ekonomi Hindu Indonesia (GEHI). Lembaga ini diharapkan bisa mempersatukan kekuatan ekonomi bernafaskan spirit Hindu di seluruh Nusantara yang muaranya diharapkan bisa memperkuat ekonomi Merah Putih yang bernafaskan Pancasila.
“Gerakan ekomoni Hindu ini diharapkan bisa menumbuhkan kebersamaan di kalangan umat Hindu di seluruh Indonesia dalam membangun kemandirian ekonomi umat Hindu dari berbagai bidang. Kami berharap ada kebersamaan tanpa sekat dalam membangun ekonomi nasional. Kehadiran GEHI juga bermuara pada penguatan ekonomi Metah Putih,’’ ujar Ketua Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Umat PHDI Pusat Ir. I Wayan Gigin Samudra, Sabtu (28/7).
Dengan demikian, ia berharap ke depan ada keseteraan dalam berparan dalam pembangunan ekonomi nasional tanpa adanya perbedaan perlakuan baik secara agama maupun politis. Keseteraan ruang berusaha ini penting dijabarkan dan diperjuangkan agar pembangunan ekonomi nasional benar-benar berbasiskan ekonomi Merah Putih, ekonomi Pancasila.
Penjabaran dari komitmen ini akan terus dimatangkan dengan membuka ruang komunikasi dan mendorong semua elemen masyrakat Hindu untuk berdikari. Komunikasi juga akan dilakukan lintas departemen dan lintas profesi dan lintas pelaku ekonomi nasional.
Untuk itu, kebersamaan akan terus dimediasi dan diperjuangkan. “Kami ingin pelaku ekonomi umat Hindu dari berbagai bidang baik itu kontruksi, pariwisata, pertambangan termasuk kekuangan bisa guyup dan bersatu. Ini akan terus kami matangkan dengan memberi ruang kepada semua pihak untuk berkontribusi,” ujarnya.
Gigin mengatakan saat ini di seluruh Indonesia ada berbagai kekuatan ekonomi yang dilakukan umat Hindu. Potensi yang ada ini jika dikolaborasikan tentu akan menjadi kekuatan yang bisa menjadi pendorong kemandirian umat Hindu dalam berusaha. “GEHI diharapkan bisa memberikan warna dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, ekonomi merah putih,” tegasnya.
Menurutnya, untuk mempersatukan potensi ekonomi umat Hindu ini pihaknya telah melakukan koordinasi awal dengan menjalin kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, terutama dalam pemberdayaan usaha mikro. Dalam hal ini, salah satu komoditi yang dilirik adalah pengembangan bibit kelapa. “Pertemuan telah dilakukan di Bogor melibatkan koperasi umat Hindu dari berbagai wilayah di Inadonesia. Kerjasama ini akan terus dikembangkan ke bidang-bidang sehingga pengembangan ekonomi Hindu lebih komprehensif,” jelasnya.
Dalam konteks ini, Gigin menegaskan kehadiran GEHI lebih merupakan penggerak atau semacam lokomotif pemberdayaan dan optimalisasi kekuatan ekonomi Hindu nasional. Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan pelaku ekonomi, pengusaha, dan ekonom Hindu untuk membangun strategi pemberdayaan ekonomi umat Hindu. “GEHI diharapkan bisa menjadi pendorong bangkitnya ekonomi umat Hindu sehingga bisa berkontribusi pada pembangunan ekonomi Merah Putih nasional. Konsepnya, GEHI hadir bukan sebagai pengumpul dana melainkan menjabarkan gerakan pemberdayaan ekonomi umat Hindu,” tegasnya. (kmb/balipost)