Penandatanganan deklarasi Forum Komunikasi Krama Bali yang dilakukan 20 lebih organisasi Hindu Bali di Gedung PHDI Bali, Minggu (29/7). (BP/win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan organisasi Hindu Bali mendeklarasikan diri dalam satu kesatuan Forum Komunikasi Krama Bali di Gedung PHDI Bali, Minggu (29/7). Forum yang diinisiasi Paiketan Krama Bali dan kurang lebih 20 organisasi Hindu Bali yang tergabung di dalamnya merupakan wadah bersama untuk memperjuangkan aspirasi kepentingan Bali di Jakarta.

Forum ini dalam jangka pendek akan melakukan pendekatan kepada semua komponen agar para calon wakil daerah di pusat, yaitu Dewan Perwakilan Daerah (DPD)Bali pada pemilu 2019 mendatang bisa pada jumlah optimum. Sehingga keterwakilan Bali di pusat bisa maksimal dan efektif untuk memperjuangkan Bali ke depannya.

Koordinator Forum Komunikasi Krama Bali, Ir. Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc.,Ph.D., mengatakan Bali sebagai penyumbang devisa tertinggi di sektor pariwisata seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat. Terutama dari segi pembangunan infrastruktur.

Baca juga:  Atlet Jembrana Sabet Emas di "Speed"

Peran DPD yang dipilih secara independen seharusnya mempunyai peran strategis dalam memperjuangkan hak dan aspirasi Bali tersebut. Tetapi, sejauh ini pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol yang di bangun di Bali merupakan imbas dari kegiatan internasional yang diselenggarakan di Bali.

Padahal, menurutnya hal tersebut seharusnya bisa diperjuangkan oleh anggota DPD dapil Bali. Oleh karena itu, Independensi calon-calon DPD diharapkan serius menyuarakan aspirasi daerah di pemerintah pusat ke depannya.

Agung Suryawan menyadari, meskipun wewenang DPD hanya mengusulkan maupun membahas sejumlah persoalan terkait permasalahan daerah, namun untuk seharusnya hal tersebut tidak menjadi kendala. Asalkan sinergi yang baik antara empat DPD Dapil Bali dan DPR RI Dapil Bali bisa dijalin dengan baik, pihaknya yakin akan memberi solusi dalam keterbatasan wewenang tersebut. “Tantangan Bali sebagai motor penggerak pariwisata yang memberi warna bagi Indonesia amat besar. Selama ini kan yang sudah berjalan kami rasa belum efektif perwakilan itu. Serapan aspirasinya tidak jelas, suara Bali tidak nyambung di pusat,” tandasnya.

Baca juga:  PSN Denpasar akan Gelar Musda

Oleh sebab itu, Forum Komunikasi Krama Bali merencanakan menemui calon-calon DPD, baik pertemuan secara pribadi maupun pertemuan dalam skala besar untuk membahas aspirasi-aspirasi yang harus diperjuangkan nanti setelah terpilih duduk di pusat.

Ketua Puskor Hindunesia, IB. Susena mengatakan, forum komunikasi krama bali merupakan wadah untuk menyerap aspirasi krama Bali terkait identitas Bali yang harus diperjuangkan di pusat. Sebab, saat ini Bali hanya mempunyai sumber daya pariwisata berbasis budaya, adat dan tradisi dan tidak mempunyai sumber daya alam (SDA) seperti daerah lainnya.

Sehingga, sumber daya manusia (SDM) sebagai penggeraknya, tentu mempunyai peran untuk berjuang agar sumber daya pariwisata ini tetap ajeg yang berlandaskan budaya. Ia berpendapat, memperjuangkan suara Bali di pusat bukan perkara mudah. Pihaknya mengkritik bahwa anggota DPD RI Dapil Bali sebelumnya belum bisa memperjuangkan suara Bali secara bersamaan.

Baca juga:  Kerja Sama Golkar dengan PKB Terbuka Lebar

Mereka hampir semua punya tujuan sendiri-sendiri, dan berjalan sendiri-sendiri. Padahal, seharusnya mereka bersatu padu untuk memperjuangkan apa yang seharusnya diperjuangkan demi kemajuan Bali.

Terkait dengan kualitas calon DPD yang telah mendaftar di KPU Bali untuk pemilu tahun 2019, Susena mengaku belum menemukan sosok yang tepat mewakili Bali. Visi dan misi masing-masing calon pun dilihat masih standar dan tidak ada yang konsen terhadap satu pokok yang akan diperjuangkan nanti. “Dilihat dari visi dan misi masih standar, Kalau ditanya soal optimisme harus dibangun, karena masyarakat Bali tentu inginkan yang terbaik dari yang ada,” tukasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *