TABANAN, BALIPOST.com – Sejak disahkan menjadi Desa Wisata pada Maret 2017, sebelum maupun sesudahnya, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur sudah mulai melirik potensi desa yang ada seperti air terjun dan kawasan pertanian terasering. Salah satunya air terjun Tibu Sampi.
Air terjun ini merupakan salah satu obyek wisata yang ada di Banjar Kemetug Kanciana, Desa Gunung Salak. Air terjun Tibu Sampi ini memiliki ketinggian 15 meter. Dan akses jalan untuk menuju kawasan air terjun ini sudah tertata sejak beberapa waktu lalu.
Selain air terjun, Desa Gunung Salak juga memiliki lahan pertanian yang cukup luas yakni 371 hektare. Tak hanya itu, ada terasering yang terletak di subak Batu Timpi dengan luas sekitar 63 hektare sehingga menambah keindahan tatanan desa.
Perbekel Desa Gunung Salak, Gusti Made Sujirta menceritakan, awalnya beberapa potensi desa seperti air terjun dan terasering diunggah ke youtube sekitar tahun 2016. Kemudian, dari Desa menindaklanjuti angan-angan masyarakat melalui Karang Taruna yang sepakat menciptakan desa wisata.
Seiring waktu berjalan, potensi desa mulai ditemukan dan dikenal masyarakat sehingga berhasil ditetapkan sebagai desa wisata. “sejak ditetapkan sebagai desa wisata tahun 2017 dengan disertakan SK Bupati Tabanan, saat itu kami lebih gencar melakukan penataan dan menggali potensi desa yang ada disini,” ujarnya belum lama ini.
Dia melanjutkan, Desa Gunung Salak memiliki luas 1.014 hektare dan terbagi menjadi 5 Banjar Dinas diantaranya Banjar Gunung salak, Banjar Bangkiang Sidem, Banjar Apit Yeh, Banjar Kemetug, dan Banjar Kemetug Kanciana. Karena lahan pertanian cukup luas, sebagian besar profesi masyarakat adalah petani. Selain pertanian, juga memanfaatkan kawasan perkebunan dan pariwisata. “Saat ini sudah membuat rencana anggaran proyek untuk desa wisata, dan sudah didukung akomodasi wisata sepeti villa,” sebutnya. (Puspawati/balipost)