SEMARAPURA, BALIPOST.com – Cuaca buruk di Selat Bali menyebabkan pendistribusian berbagai kebutuhan, seperti beras dari Klungkung daratan menuju Kepulauan Nusa Penida beberapa hari terakhir terganggu. Namun demikian, hal tersebut belum mengakibatkan lonjakan harga.
“Harga kebutuhan pokok masih stabil. Meskipun cuaca seperti ini,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Klungkung, I Wayan Mustika, Selasa (31/7).
Dihadapkan situasi seperti ini, pedagang di kepulauan the blue paradise island itu sudah berhitung. Pasokan barang saat cuaca baik jumlahnya ditambah. “Penyeberangan dari pelabuhan tradisional memang terganggu. Tetapi dengan roro tetap berjalan. Tidak sampai terjadi kelangkaan kebutuhan pokok disana,” ucapnya.
Diakui, sampai saat ini masih terjadi perbedaan harga sejumlah kebutuhan dengan Klungkung daratan. Namun ditegaskan itu sudah berlangsung sejak dulu. “Kalau harga di Nusa Penida lebih mahal dari daratan, memang ada. Tetapi cenderung stabil. Tidak ada kenaikan akibat cuaca buruk,” ulasnya lagi.
Hal tersebut dibenarkan pedagang di Nusa Penida, Dewa Made Nusantara. “Kebutuhan pokok banyak untuk memenuhi hotel. Kemarin pasokan sudah ditambah. Untuk jaga-jaga saat penyeberangan terganggu,” tuturnya.
Kabag Ekonomi Setda Klungkung, I Ketut Sena mengatakan terganggunya penyeberangan berpeluang mengakibatkan lonjakan harga. Menyikapi itu, dalam waktu dekat dilaksanakan pasar murah, berupa beras, minyak goreng dan telor. “Ini dilaksanakan di tiga desa sebagai upaya menjaga kestabilan harga,” jelasnya.
Sementara itu, khusus pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), menurut Camat Nusa Penida, I Gusti Agung Putra Mahajaya masih normal. “Masih seperti biasa. Tidak ada terganggu. Penyeberangan dari Padangbai, Karangasem menggunakan LCT,” imbuhnya. (Sosiawan/balipost)