BANYUWANGI, BALIPOST.com – Naas menimpa lurah Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, Sri Wilujeng. PNS wanita ini ditemukan di Sungai Sere, Desa Kebondalem, Bangorejo, Banyuwangi, dalam kondisi terikat, Selasa (31/7) malam.
Diduga, dia menjadi korban perampokan dan hendak dibunuh oleh pelaku. Nyawanya selamat setelah teriakan korban didengar warga. Pelaku perampokan masih misterius. Saat ditemukan warga sekitar pukul 21.30 WIB, korban berada di tengah sungai. Kondisinya terluka di bagian kepala. Diduga, bekas pukulan benda tumpul. “Jadi, korban berteriak minta tolong, kemudian didengar warga dan dievakuasi,” kata Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo, Rabu (1/8).
Begitu dievakuasi, korban dilarikan ke Puskesmas Bangorejo. Kondisinya sadar. Saat dievakuasi, kata Kapolsek, kedua tangan korban terikat tali plastik. Diduga, korban hendak dibunuh. Lantaran berpura-pura meninggal, pelaku membuang korban ke sungai.
Kapolsek menambahkan, versi korban, sebelum ditemukan warga, korban dijemput seseorang berinisial AS dan DN di kantornya Penabatan, menggunakan mobil, Selasa siang. Korban diajak bertemu seorang tokoh ormas keagamaan di Banyuwangi di sebuah pondok pesantren di Tegalsari, Banyuwangi. Korban pun menurut dengan membawa sejumlah uang. Nilainya puluhan juta. Karena sudah kenal dengan pelaku, korban tak curiga.
Ternyata, korban tak dibawa ke lokasi yang dituju. Namun, berputar-putar hingga malam. Di lokasi yang sepi,pelaku beraksi. Korban diancam dan dianiaya. Dipukul dengan benda mirip pistol. Korban cukup cerdik, berpura-pura meninggal.
Akhirnya, pelaku membuang korban ke sungai. Seluruh barang korban dibawa kabur pelaku. “Saat ditemukan, ponsel dan uang korban sudah lenyap,” kata AKP Watiyo.
Korban kemudian dijemput personel Polsek Giri, Banyuwangi. Hingga Rabu siang, polisi masih menyelidiki peristiwa ini. (Budi Wiriyanto/balipost)