GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang pemuda, Trio Susilo hanya bisa merintih kesakitan akibat luka tembak pada kaki kanan, saat digiring polisi di Mapolres Gianyar, Rabu (1/8). Pelaku pembobol mini market ini dihadiahi timah panas, lantaran melakukan perlawanan saat penggrebekan di Banjar Pegambangan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, pada Selasa malam (31/7). Dari penyergapan itu polisi mengamankan sejumlah barang bukti hasil curian.
Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Deni Septiawan mengatakan, pelaku Trio diketahui telah melakukan aksi pembobolan mini market yang berlokasi di Banjar Kutri, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, pada Sabtu (7/7). “Polisi yang melakukan penyelidikan, awalnya mendeteksi pelaku pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 wita,” katanya.
Kala itu, polisi mendeteksi pelaku berada di sebuah rumah kos di Banjar Pegambangan, Desa Batubulan, Kecamatn Sukawati. Tidak membuang waktu, polisi yang dipimpin Kanit Buser Ipda Andika Arya Pratama bergegas melakukan penyergapan ke kosan tersebut pada Selasa malam sekitar pukul 23.00 wita. “Penyergapan itu, pelaku sempat melakukan perlawanan, bahkan hendak menyerang petugas menggunakan gunting warna biru,” ungkap AKP Deni.
Mendapati perlawanan itu, polisi akhirnya melepaskan timah panas kearah kaki kanan kaki pelaku asal Malang ini. Pelaku yang berhasil dilumpuhkan langsung dikeler ke Mapolres Gianyar. Saat di introgasi pelaku mengakui melakukan aksi pembobolan mini market di Desa Singapadu Tengah 7 Juli lalu.
Pelaku membobol mini market itu dengan cara memanjat atap, kemudian masuk dengan merusak atap genteng dan membobol plapon mengunakan tang warna biru. Di lokasi itu pelaku kemudian turun dan mengambil sejumlah barang berharga seperti HP, rokok dan uang tunai Rp 700 ribu. “Dari tempat kos pelaku kita amankan belasan Hp berbagai merk, dan sejumlah barang berharga lainya,” ungkapnya.
Polisi menduga Trio juga menjadi dalang dari sejumlah aksi bobol toko lainya. Namun hingga Rabu sore, dia masih mengaku baru beraksi di satu TKP. Selain itu pelaku juga mengaku melakukan aksi seorang diri. “Masih kita dalami pengakuan ini, termasuk cara membobol plapon katanya belajar dari seorang teman di Jawa, ini juga akan kita telusuri,” tegas Kasat Reskrim. (manik astajaya/balipost)