Bangunan pelinggih warga di Gianyar rusak karena gempa 7,0 SR, Minggu (5/8). (BP/dok)

GIANYAR, BALIPOST.com – Gempa berkekuatan 7,0 SR, Minggu (5/8) malam memicu sejumlah kerusakan bangunan pura di Kabupaten Gianyar. Informasi sementara kerusakan paling parah terjadi di Banjar Gagah, Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang.

Di lokasi itu gempa merobohkan bangunan pada pelinggih milik Nyoman Adiarsa. “Di areal pelinggih milik bapak Adiarsa, ada dua candi yang roboh akibat gempa ini, berupa sanggah arip-arip dan gedong sari,” ucap Kelian Dusun Banjar Gagah I Made Sentrayana dikonfirmasi Minggu malam.

Baca juga:  Pembangunan Pengolahan Limbah B3, Diminta Kepastian Terjaganya Lahan Pertanian

Dikatakan Gempa yang terasa hingga di Desa Tegalalang ini memang menggegerkan warga. Dikatakan hampir seluruh warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Namun dipastikan akibat kejadian ini tidak ada korban luka. “Tidak ada korban luka, hanya Pelinggih milik bapak Adiarsa yang roboh,” katanya.

Dikonfrimasi terpisah kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, A. A. Gde Oka Digjaya mengungkapkan akibat gempa 7,0 S.R itu memang memicu sejumlah kerusakan bangunan. Salah satunya penyengker di Puri Pelayan Ubud yang roboh. “Penyengker di Puri Pelayan roboh, tapi syukur saat kejadian tidak ada yang melintas di sekitar lokasi itu,” katanya.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem, Gianyar Tangani Puluhan Pohon Tumbang

Selain itu juga terjadi kerusakan bangunan pada salah satu pura di Desa Daun Ubud. Kepala BPBD mengaku masih melakukan rekap terkait laporan kerusakan lain. “Selain ini ada kerusakan yang sifatnya ruangan, ini masih kita rekap, yang jelas sementara belum sampai ada korban jiwa,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *