DENPASAR, BALIPOST.com – Dampak gempa 7,0 SR yang terjadi Minggu (5/9) malam tak saja membuat ratusan pasien RSUP Sanglah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Sebanyak 6 pasien juga harus menjalani perawatan karena mengalami luka-luka akibat gempa.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah dr. I Ketut Sudartana, Sp.B (K) mengatakan korban luka-luka akibat gempa, ada yang berasal dari Sesetan mengalami patah tulang kaki akibat tertimpa tembok. Total terdapat 6 pasien yang dirawat, dua pasien telah dipulangkan. Sisanya 4 pasien akan dilakukan tindakan operasi.
Ia menyampaikan, RSUP Sanglah juga melakukan evakuasi 300 pasien ke lapangan senam yang letaknya di belakang RSUP Sanglah serta di sepanjang selasar RSUP Sanglah. “Rencananya kami akan bangun tenda darurat bantuan dari BPPD,” ujarnya.
Evakuasi di satu titik, lanjutnya, akan memudahkan dan lebih terfokus dalam melayani pasien. Diakui tidak ada korban jiwa dari gempa berskala 7,0 SR tersebut.
Saat gempa terjadi diakui ada dua tindakan operasi yang sedang berlangsung. Namun terjadinya gempa tidak membuat tim medis menghentikan tindakannya. Sementara di bagian jantung dikatakan tidak ada tindakan. Operasi yang berlangsung yaitu operasi mata karena ada luka dan operasi trauma tumpul di bagian abdomen.
Dalam situasi gempa seperti ini, kendala yang dialami RSUP Sanglah adalah evakuasi bayi-bayi di NICU dan PICU. Oleh karena itu ia juga memberdayakan residen untuk mengevakuasi pasien bayi. “Satu pasien dipegang satu dokter,” katanya.
Pascagempa, ia juga mengatakan beberapa tembok yang ada di sejumlah gedung mengalami keretakan, seperti di Angsoka, Cempaka, Wing, dan PJT. Namun tidak ada bangunan yang roboh. “Di PJT liftnya tidak berfungsi,” ucapnya. (Citta Maya/balipost)