BANGLI, BALIPOST.com – Setelah lebih dari duapuluh tahun diusulkan masyarakat, pembangunan jembatan penghubung antara Banjar Metra, Desa Yangapi dan Banjar Kedui, Desa Tembuku, akan direalisasikan Pemkab Bangli tahun ini. Camat Tembuku, Dewa Agung Purnama, yang dikonfirmasi Minggu (5/8) mengungkapkan, pembangunannya segera dimulai dalam waktu dekat.
Rekanan yang memenangkan tender pun sudah mulai memasang papan proyek di dekat lokasi. “Pembangunannya segera dimulai,” ujarnya.
Dijelaskan Agung Purnama, usulan pembangunan jembatan penghubung dua desa tersebut sudah muncul sejak tahun 1990-an. Bahkan usulan tersebut sudah masuk program Musrenbang sampai belasan kali.
Akan tetapi karena terbentur anggaran pemerintah yang terbatas, proses pembangunannya terus ditunda. Di lokasi jembatan saat ini baru terbangun kepala jembatan. Sementara badan jembatan rencananya akan dikerjakan tahun ini.
Dikatakannya, untuk membangun badan jembatan, pagu anggaran yang disiapkan Pemkab Bangli mencapai Rp 7 miliar. Adapun panjang badan jembatan yang dibangun sekitar 50 meter dengan lebar sekitar 3 meter.
Agung Purnama mengatakan keberadaan jembatan penghubung itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk mempersingkat jarak tempuh dari Kedui ke Metra maupun sebaliknya. Selama ini masyarakat di Dusun Kedui yang ingin menuju ke puskesmas rawat inap maupun pasar yang ada di Metra terpaksa harus melalui jalan memutar dengan jarak yang cukup jauh hingga belasan kilometer. “Warga sangat membutuhkan jembatan permanen itu untuk memperpendek akses menggunakan kendaraan,” terangnya.
Tak hanya itu, keberadaan jembatan tersebut, juga bisa menjadi akses pariwisata. Sebab selama ini jalur tersebut sering dilintasi wisatawan bersepeda.
Selain Jembatan Metra-Kedui, ada beberapa jembatan lainnya yang akan menjadi prioritas Pemkab Bangli diantaranya jembatan Tampuagan-Bangkiangsidem serta jembatan penghubung Dusun Pembungan, Desa Jehem, Bangli dan Banjar Pindi, Klungkung. Khusus jembatan penghubung Pembungan-Pindi, untuk merealisasikannya diperlukan anggaran Pemprop Bali mengingat jembatan itu menghubungkan antarkabupaten. (Dayu Swasrina/balipost)