JAKARTA, BALIPOST.com – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) telah berhasil menyelamatkan korban gempa Lombok, khsusnya warga dari Gili Trawangan, Lombok, NTB dengan KM Binaiya yang berlabuh jangkar di perairan Lombok. Setelah melakukan evakuasi bersama Basarnas, Polair dan para pemilik kapal di Gili Trawangan untuk transfer penumpang dari daratan ke kapal, akhirnya KM Binaiya akan bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (6/8) malam.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Ridwan Mandaliko mengatakan, untuk melakukan evakuasi warga dan para turis domestik serta turis asing yang terjebak di Gili Trawangan, Kementerian Perhubungan dan Pelni mengerahkan kapal terdekat untuk menyelamatkan warga yang terdampak gempa bumi Lombok. Objek wisata Gili Trawangan merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, namun transportasi dari Gili Trawangan ke Benoa tidak ada pelayaran langsung, sehingga kapal Pelni dikerahkan Kemenhub untuk membantu evakuasi warga.
“Pelni sebagai BUMN transportasi laut menyiapkan 2 kapal, 1 kapal pengangkut bantuan dari Surabaya dan 1 kapal, KM Binaiya untuk menjemput warga dari Gili Trawangan yang ke Benoa, Bali,” terang Ridwan.
KM Binaiya merupakan kapal tipe 1.000 pax yang sebelumnya melayari rute Labuan Bajo-Benoa, Kemenhub menginstruksikan kepada Pelni agar KM Binaiya singgah, labuh jangkar di Gili Trawangan untuk mengangkut warga dan para wisatawan yang terjebak gempa yang akan menuju Bali. “Setelah evakuasi warga dan para wisatawan kapal berlayar selama 4,5 jam dan akan bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa, Bali,” terang Ridwan.
KM Binaiaya diperkirakan akan sandar pada pukul 23.30 setelah menempuh perjalanan selama 4, 5 jam dari Giri Trawangan ke Benoa. Para penumpang yang mayoritas wisatawan asing nampak sumringah setibanya di Pelabuhan Benoa. “Mereka berterima kasih kepada Pelni yang mengerahkan kapal Binaiya untuk menjemput para wisatawan dari Giri Trawangan ke Benoa,” tutur Kacab Pelni Bali, Dadang. (Nikson/balipost)
