Tim penyelamat melakukan evakuasi korban gempabumi di Lombok. (BP/kmb)

JAKARTA, BALIPOST.com – Gempa 7 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB menyebabkan korban jiwa yang tidak sedikit. Bahkan, jumlahnya diprediksi terus bertambah.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB mencatat sebanyak 98 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak dan pengungsi mencapai ribuan jiwa yang tersebar di berbagai lokasi. Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah.

Kondisi ini, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, karena belum semua daerah terdampak gempa dapat dijangkau petugas Tim SAR gabungan. Juga terdapat dugaan adanya korban yang tertimbun bangunan yang roboh belum dapat dievakuasi oleh petugas. “Tim SAR Gabungan teus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban. Pendataan masih terus dilakukan oleh aparat.

Baca juga:  Lanjutkan PPKM Level 4, Warga Bali Terpapar COVID-19 Bertambah Lampaui 900 Orang

Korban meninggal dunia paling banyak terdapat di Kabupaten Lombok Utara karena wilayah inilah yang parah terkena dampak gempa,” sebutnya dalam rilis yang diterima.

Dari 98 orang meningggal dunia akibat gempa, terdapat di Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 16 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Semua korban meninggal dunia adalah warga negara Indonesia.

Baca juga:  Pemerintah Harus Evaluasi Kebijakan PPKM

Ia mengutarakan belum ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban akibat gempa.

Upaya evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan. Evakuasi korban yang tertimpa masjid roboh di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara masih dilakukan.

Alat berat dikerahkan sejak Senin (6/8) sekitar pukul 15.00 WIB. Satu alat berat digunakan untuk menghancurkan atap dan dinding masjid yang menimpa korban. Belum dapat diperkirakan berapa jumlah korban yang tertimpa masjid roboh. Korban saat itu sedang sholat Isya berjamaah tiba-tiba diguncang gempa dengan kekuatan 7 SR sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jamaah di bawahnya.

Baca juga:  Dari Patung Bung Karno Dipindah hingga Pohon Tumbang di Pura Tamba Waras

Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih melakukan evakuasi.

Jumlah pengungsi belum dapat dipastikan. Diperkirakan ribuan pengungsi tersebar di berbagai lokasi. Bantuan juga belum dapat didistribusikan merata. “Selain terbatasnya jumlah logistik yang ada, pengungsi juga tersebar di berbagai lokasi sehingga menyulitkan pembagian bantuan, khususnya di Kabupaten Lombok Utara,” jelasnya. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *