AMLAPURA, BALIPOST.com – Gempa 7,0 SR yang berpusat di Lombok Utara, Minggu (5/8) malam mengakibatkan banyak kerusakan infrastruktur di Karangasem. Puluhan bangunan sekolah, SMP dan SD, mengalami kerusakan dengan kategori ringan hingga berat.
Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, Rabu (8/8), mengungkapkan, untuk gedung SD ada 22 sekolah. Sedangkan untuk SMP sebanyak 27 gedung sekolah yang rusak kategori ringan hingga berat. “Bangunan sekolah yang rusak ini hampir tersebar di semua Kecamatan di Karangasem,” jelasnya.
Kartika mengatakan, dari puluhan SD yang mengalami kerusakan, terparah ada di SDN 1 Tiyingtali dan SDN 3 Bunutan. Di SDN 1, semua ruangan kelas tidak bisa dipergunakan untuk proses belajar mengajar karena mengalami kerusakan yang sangat parah. “Agar siswa bisa menjalani proses belajar mengajar di SDN 1 Tiyingtali, kita telah mendirikan dua tenda darurat. Sedangkan untuk di SDN 3 Bunutan hanya tiga ruang kelas yang rusak berat,” jelasnya.
Sedangkan untuk SMP, gedung sekolah yang mengalami kerusakan berat ada di SMPN 1 Sidemen dan SMPN 3 Abang.
Lebih lanjut dikatakannya, agar siswa tidak terlalu lama belajar di tenda darurat, pihaknya berharap di APBD perubahan bisa dianggarkan pembuatan ruangan semi permanen yang lebih layak untuk menjalani proses belajar mengajar. “Kalau hanya memakai tenda, maka siswa akan jenuh. Termasuk kekuatan tenda juga tidak bertahan lama. Kalau untuk membangun membutuhkan waktu lama,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)