JAKARTA, BALIPOST.com – Joko Widodo akhirnya memilih Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merangkap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilihan Presiden 2019 (Pilpres 2019). “Dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai elemen masyarakat, maka saya putuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari parpol Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi saya sebagai cawapres 2019-2024 Profesor Ma’ruf Amin,” kata Jokowi di Restoran Plataran, Jalan HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).
Pengumuman dihadiri oleh seluruh ketua umum serta sekjen parpol Koalisi Indonesia Kerja serta para relawan dan simpatisan. Sembilan Ketua umum dan Sekjen partai hadri saat pengumuman yaitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Mereka di antaranya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Ada dua alasan yang dikemukakan Jokowi saat mengumumkan cawapresnya. Alasan pertama Ma’ruf Amin adalah sosok tokoh agama yang bijak. Alasan kedua, Ma’ruf Amin telah menduduki banyak jabatan di lembaga politik dan keagamaan. “Profesor DR Ma’ruf Amin adalah tokoh agama yang bijaksana,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Kerja saling melengkapi. “Menurut saya kami ini saling melengkapi. Nasionalis religius,” ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin akan merebut hati rakyat dari semua kalangan masyarakat. “Targetnya seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Rote,” tegas Jokowi.
Keputusannya kembali mencalonkan diri sebagai calon Presiden RI periode 2019-2024 didasari tanggung jawab besar, yang erat kaitannya dengan cita-cita untuk meneruskan mimpi besar Indonesia maju dalam melanjutkan pembangunan dan berkeadilan di seluruh pelosok. Pengumuman nama Ma’ruf menjadi cawapres Jokowi cukup mengejutkan.
Mengingat awalnya cawapres Jokowi menguat kepada Mahfud MD. Sebelum pengumuman Mahfud MD terlihat hadir bersama sejumlah kandidat cawapres Jokowi yang tersisih antara lain TGB Zainul Majdi yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur NTB, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.N amun, tiba-tiba Mahfud MD menghilang saat Jokowi mengumumkan Ma’ruf Amin sebagai cawapresnya.
Sebelum pengumuman Mahfud menyatakan apabila Jokowi memilihnya sebagai cawapres maka akan menjadi panggilan sejarah bagi dirinya. “Menurut saya, saya kira ini panggilan sejarah,” kata Mahfud MD sebelum pengumuman.
Mahfud mengaku kerap melakukan pertemuan dengan Jokowi. “Saya sering diajak diskusi, tapi tidak pernah bicarakan soal Pilpres,” ujarnya.
Di tempat sama, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang dikabarkan akan meninggalkan koalisi pendukung Jokowi memastikan, partainya akan tetap mendukung. “Lho emang pernah ada rencana pindah?” ucap Muhaimin.
Soal Mahfud MD, Cak Imin tidak mau banyak komentar, ia menegaskan yang pasti PKB tetap akan mendukung Jokowi di pesta demokrasi tahun depan. “Tetap bergabung. Ya pokoknya silaturahmi. Pak Mahfud adalah keluarga kita juga,” kata Muhaimin. (Hardianto/balipost)